Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbatasan Tak Terurus

Kompas.com - 12/02/2009, 04:11 WIB
JAKARTA, RABU - Kawasan perbatasan Indonesia dengan negara-negara tetangga nyaris tak terurus. Sistem pengamanan yang kuat dan terpadu tak terwujud. Akibatnya, kawasan perbatasan menjadi lintasan surga bagi sindikat kejahatan tingkat tinggi yang merugikan Indonesia sendiri.

Hal itu terungkap dari paparan serta pemetaan masalah oleh 14 kepolisian daerah dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Wilayah Perbatasan NKRI yang digelar oleh National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (11/2).

”Masih kurang efektifnya sistem pengamanan di wilayah perbatasan darat dan perairan dapat menjadi peluang bagi pihak lain untuk mencari keuntungan,” kata Inspektur Pengawasan Umum Polri Komisaris Jenderal Yusuf Manggabarani yang membacakan sambutan Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri dalam acara tersebut.

Sekretaris NCB Interpol Indonesia Brigadir Jenderal (Pol) Halba Rubis Nugroho mengakui, sistem pengamanan kawasan perbatasan RI tertinggal jauh dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Kondisi itu amat memprihatinkan, mengingat kawasan perbatasan merupakan manifestasi konkret kedaulatan wilayah suatu negara.

”Dukungan infrastruktur dan fasilitas komunikasi sangat minim. Padahal, perbatasan merupakan cermin wajah dan wibawa bangsa,” kata Halba.

Rapat koordinasi yang akan berlangsung hingga Jumat besok dihadiri pejabat dari polda di wilayah perbatasan, perwakilan dari berbagai instansi lain yang tergabung dalam koordinasi kawasan perbatasan, perwakilan polisi dari luar negeri, dan perwakilan Polri di negara-negara tetangga.

Halba menjelaskan bahwa saat ini 14 provinsi di Indonesia—40 kabupaten—berbatasan, baik darat maupun laut, dengan 10 negara tetangga. Negara itu adalah Malaysia, Papua Niugini, Timor Leste, India, Thailand, Vietnam, Singapura, Filipina, Palau, dan Australia.

Kejahatan tingkat tinggi

Berdasarkan data dari 14 polda terungkap bahwa perkara kriminal lintas negara yang kerap ditemui di wilayah 14 polda itu senantiasa bermuara pada minimnya pengaman di kawasan perbatasan. Perbatasan menjadi lintasan surga bagi aktivitas kejahatan tingkat tinggi.

Jenis kejahatan itu di antaranya terorisme; perdagangan manusia; narkoba; penyelundupan bahan bakar minyak, bahan pokok, senjata api, berbagai barang konsumsi, hingga manusia; pembalakan liar; perambahan hasil laut ilegal; penambangan ilegal; pengerukan pasir ilegal; hingga perompakan di laut.

Ironisnya, semua kejahatan tersebut bernilai ekonomi sangat tinggi, yang akhirnya juga membawa dampak sosial signifikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com