Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Islamic Fashion Festival

Kompas.com - 26/05/2009, 14:31 WIB

KOMPAS.com - Bertempat di Hotel Mulia, Senayan, Senin (25/05), Islamic Fashion Festival resmi digelar. Acara yang disokong oleh Yang Amat Berbahagia Datin Paduka Seri Rosmah Mansur, istri dari AB Dato’ Sri Mohd Najib Tun Abdul Razak, Perdana Menteri Malaysia, ini merupakan sebuah usaha untuk memajukan industri busana muslim di dunia. Acara yang dikepalai oleh Dato’ Raja Rezza Shah dari Malaysia selama 3 tahun ini selalu diselenggarakan di Malaysia, Indonesia, dan Dubai.

Selama penyelenggaraannya, IFF sudah mengajak setidaknya 180 desainer dengan berbagai latar belakang dan bangsa. Tahun ini, untuk pertama kalinya APPMI (Asosiasi Pengusaha dan Perancang Mode Indonesia), sebuah wadah para desainer Indonesia bergabung dengan IFF. Pada pagelaran yang digelar selama 2 hari ini akan tampil 12 anggota APPMI, antara lain Hannie Hananto, Merry Pramono, Lenny Agustin, Itang Yunasz, Ghea Panggabean, Sebastian Gunawan, dan lainnya.

“IFF diselenggarakan sejak tahun 2006, dan kami memiliki rencana lima tahunan untuk memantapkan perkembangannya. IFF bertujuan untuk mempopulerkan busana muslim ke dunia, agar dikenal secara global, universal. Harapannya, IFF bisa menjadi platform/ibukota dan sebagai penggerak busana Muslim, sebagai penentu arah busana Muslim, dan tak lagi harus berkiblat ke peragaan busana Paris, New York, ataupun London. Kami pun ingin berbagi kepada dunia mengenai kecantikan Islam lewat fashion. Juga sebagai platform untuk merekatkan dunia Muslim,” terang Dato’ Raja Rezza.

Taruna K. Kusmayadi, Ketua Umum APPMI menyatakan, “Harapannya, melalui acara IFF ini, persahabatan antara budaya dan masyarakat Malaysia dan Indonesia akan terjalin lebih dalam. Tidak hanya berupa ‘lip service’, tetapi dalam tindakan nyata.”

Sementara itu, Melinda Looi, salah seorang desainer asal Malaysia, menyatakan sambutan baiknya akan penyelenggaraan IFF, “Saya rasa ini merupakan hal yang baik yang dilakukan oleh Dato’ Rezza karena ajang semacam ini bisa menjadi platform bagi para desainer untuk menciptakan pakaian Muslim yang trendi dan bisa dikenakan sehari-hari,” Ini merupakan ke-5 kalinya Melinda Looi bergabung dengan IFF untuk memeragakan hasil karyanya. “Saya berharap, melalui acara ini, saya secara pribadi bisa memahami busana Muslim lebih mendalam, sekaligus memperkenalkan gaya busana saya kepada para  Muslim. Kreasi yang saya tampilkan malam ini terinspirasi dari Timur Tengah. Karena saya disponsori oleh Swarovski, maka banyak elemen yang juga terinspirasi dari kilau Swarovski. Namun, saya juga menambahkan signature style saya, yakni couture dan gaun. Saya ingin busana muslim juga bisa mengenakan gaun,” terangnya.

Festival ini menjadi sebuah ajang bagi para desainer untuk mengasah kreativitas dalam mencipta busana. Contohnya Ghea Panggabean, yang mengambil tema Kraton, dengan gaya Kraton namun tetap mengutamakan kesan santun dan menutup aurat. Ghea membawa detil kostum ala Kraton, seperti jaket beludru dengan sulaman emas di bagian pinggirnya, ditambah kebaya antik gaya para putri di dalamnya. Gaya pakaian para Bedoyo, yakni para penari Kerajaan Kraton pun menjadi inspirasi Ghea pada malam hari itu.

Senada dengan tema budaya lokal yang disandingkan dengan busana Muslim, Ida Royani juga mengambil detil budaya lokal asal Nusa Tenggara Timur. Tenunan Nusa Tenggara Timur muncul dalam tema Hembusan Nusa Tenggara Timur, aksen tenun yang dipadankan dengan busana bersiluet longgar. Balutan warna-warna netral, seperti kecoklatan dan putih gading menambah kesan santun dan elegan dalam setiap koleksi yang manis dan praktis dikenakan sehari-hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com