Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiru Gaya Pria Berkencan

Kompas.com - 03/06/2009, 11:40 WIB

KOMPAS.com - Anda mungkin sudah cukup lama menjomblo, atau sedang bosan dengan hubungan Anda dengan kekasih yang datar-datar saja, sehingga Anda ingin meramaikan the dating scene lagi. Tetapi bukannya berhasil menggaet seorang pria menarik, Anda justru hanya gigit jari. Tak seorang pun terlihat menyadari Anda ada di sana.

Mungkin, Anda perlu meniru gaya pria dalam membuka kesempatan berkencan bagi dirinya. Apa sajakah itu?

Jangan celingak-celinguk. Pernahkah Anda melihat seorang pria memasuki sebuah kafe atau sebuah party sambil celingak-celinguk? Mungkin pernah, satu kali. Apakah Anda tertarik dengan gayanya yang kebingungan saat itu? Tentu tidak. Sebab kebanyakan pria memasuki suatu tempat dengan tujuan tertentu. Entah mereka mencari teman-teman atau kekasihnya yang sudah menunggu di meja lebih dulu, atau mencari tempat di sudut agar dapat menyiapkan presentasi untuk kliennya. Anda pun seharusnya meniru gaya ini. Saat Anda memasuki suatu ruangan, bersikaplah seolah Anda tahu siapa yang harus Anda temui, atau apa yang Anda lakukan. Orang-orang di sekitar Anda akan penasaran siapa Anda, dan mengapa Anda ada di sana. Mereka tak akan berpikir bahwa Anda sedang bingung atau bahkan minder.

Tatap matanya. Anda tak sengaja menatap mata seseorang yang tampan di seberang ruangan? Jangan langsung mengalihkan pandangan. Tatap matanya sekitar 3-4 detik, pastikan ia juga menatap mata Anda (bukan orang di belakang Anda). Ia akan tahu Anda sedang berusaha membuka kontak dengannya. Tentu Anda tahu beda antara tatapan orang iseng dan tatapan ingin tahu, bukan? Bila ia belum juga mengalihkan pandangannya, tarik sudut bibir Anda ke atas membentuk senyuman yang samar. Lalu alihkan pandangan Anda.

Berpura-puralah tertarik. Tidak ada yang peduli apa yang dikatakan orang lain. Yang perlu Anda lakukan hanya berpura-pura peduli. Tanya apa pekerjaan mereka, keluarga mereka, apa saja yang membuat mereka berbicara. Pria senang berbicara tentang diri mereka, seperti kita juga sih. Meskipun Anda berpura-pura berminat, mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Mereka senang dengan ketertarikan yang Anda tunjukkan pada mereka.

Ambil kontrol dengan membatasi informasi tentang diri Anda. Di era Facebook seperti ini, siapa saja bisa menemukan Anda jika mereka mau. Karena itu, tak perlu membeberkan segala hal mengenai diri Anda kepada semua pria yang Anda temui. Katakan apa pekerjaan Anda, tetapi jangan beritahu dimana Anda bekerja. Atau berikan alamat email Anda, tetapi bukan apa pekerjaan Anda. Sebutkan nama Anda, tetapi tak perlu menyodorkan nomor telepon Anda. Atau terima saja kartu namanya, lalu katakan, "Biar saya yang telepon kamu." Dengan demikian, Anda juga berperan sebagai pemegang kontrol. Mengapa demikian?

Segera pikirkan lagi pertemuan tersebut. Pengaruh suasana atau minuman bisa membuat kita lebih berani, atau menjadi seseorang yang berbeda. Pria ini mungkin tidak seperti yang Anda bayangkan saat di kafe atau di resepsi pernikahan teman Anda. Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin ia seorang yang desperate atau annoying. Anda tidak mau menyesal telah memberikan begitu banyak informasi tentang diri Anda, sehingga ia terus-menerus menghubungi Anda? Karena itu, kecuali Anda sudah memastikan siapa dan bagaimana dia sebenarnya (entah dari pertemuan tersebut, atau dari teman yang mengenalnya), Anda boleh memberikan nomor pribadi Anda.

Hubungan tak harus dilanjutkan. Anda berhasil ngobrol dan melewatkan malam dengan menyenangkan bersamanya. Namun, Anda tidak harus bertemu atau berhubungan lagi jika Anda tidak mau. Bila Anda sudah memiliki kekasih, dan tidak ingin rencana indah Anda berantakan gara-gara Anda tertarik pria lain, Anda tidak perlu menghubunginya. Bagaimana pun juga, Anda belum mengetahui dengan jelas siapa pria baru ini. Hanya karena ia sangat menyenangkan saat ngobrol, belum tentu ia dapat memenuhi harapan-harapan Anda mengenai hubungan yang serius. Dan, siapa yang tahu ternyata ia pun sudah beristri? Jadikan saja pengalaman ini sebagai selingan atau bumbu dalam hubungan Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com