Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Lagi Menyusul Jadi Juara Dunia?

Kompas.com - 13/08/2009, 04:37 WIB

Jimmy S Harianto

Menjadi juara All England adalah idaman setiap pemain bulu tangkis dunia. Untuk menjadi pemain bulu tangkis dunia yang lengkap, ia harus juara di All England dan juga juara dunia, seperti kejuaraan yang saat ini tengah digelar di Hyderabad, India. Mau lebih digdaya lagi? Ya, jadilah juara olimpiade, semenjak cabang olahraga ini menjadi salah satu cabang yang dipertandingkan di pesta olahraga paling bergengsi di dunia ini.

Mengapa demikian? Ya, itulah mitos di cabang bulu tangkis. Kalau mau dianalogikan dengan mitos di dunia tenis, barangkali kejuaraan All England itu ibarat salah satu seri grand slam tenis, Wimbledon. Seorang petenis legendaris Bjorn Borg, dulu, lebih dikenal sebagai ”juara Wimbledon lima kali berturut-turut” daripada juara AS Terbuka sekian kali, Perancis Terbuka berkali-kali, atau Australia Terbuka berulang-ulang.

Di bulu tangkis kita tak banyak pemain tunggal Indonesia yang beruntung menjadi pemain dengan gelar lengkap, seperti halnya Rudy Hartono, yang selain mampu delapan kali juara All England tahun 1968-1976, ia juga juara dunia di Jakarta 1980.

Heryanto Arbi, asal Kudus, Jawa Tengah, juga hebat. Selain dua kali juara All England, 1993 dan 1994, tahun berikutnya, 1995, ia juga tampil sebagai juara dunia di Lausanne, Swiss.

Adapun juara dunia tunggal putra dari Indonesia lainnya, seperti Icuk Sugiarto (1983), Joko Supriyanto (1993), Hendrawan (2001), dan Taufik Hidayat (2005), mereka tak pernah menjuarai All England.

Atau sebaliknya, juara tunggal All England Indonesia lainnya, seperti Liem Swie King (1978, 1979 dan 1981) dan Ardy B Wiranata (1991), keduanya tak pernah satu kali pun juara dunia.

Susi terlengkap

Satu-satunya pemain tunggal Indonesia yang terlengkap gelarnya hanyalah Susi Susanti. Setelah tampil sebagai peraih medali emas pertama Indonesia di arena Olimpiade Barcelona 1992, secara gemilang tahun berikutnya, 1993, Susi Susanti tampil sebagai juara All England dan di Kejuaraan Dunia Birmingham. Tahun berikutnya, 1994, Susi bahkan memperpanjang gelarnya lagi, sebagai juara All England.

Sementara pacar Susi waktu itu, Alan Budi Kusuma, yang juga tampil cemerlang sebagai peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, tak pernah sekali pun juara, baik di arena bergengsi All England maupun kejuaraan dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com