Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Minus Menstruasi dan Payudara

Kompas.com - 25/08/2009, 13:19 WIB

Anita, sebut saja begitu, belum pernah menstruasi sejak lahir hingga menginjak usia 24 tahun lsaat ini. Ketika teman-teman sebaya mengalami haid pertama di usia 11-12 tahun, ia tidak merasakan. Sayangnya, ia malu memeriksakan diri ke dokter. Cerita Yunita pun sama. Gadis berusia 26 tahun ini tidak tumbuh payudaranya. Ia juga tidak mengalami menstruasi. "Kata dokter kondisi saya sulit disembuhkan," sebutnya.

Salah Gen Nenek Moyang
Datangnya menstruasi dan tumbuhnya payudara merupakan tanda-tanda yang menunjukkan perubahan seorang anak gadis menjadi perempuan dewasa.

"Menstruasi adalah tanda primer, sedangkan tumbuhnya payudara merupakan pertanda sekunder," kata Dr. Irsan Hanafi, Sp.OG, dokter spesialis kandungan dari RS Jakarta.

Tidak mengalami menstruasi sejak masa pubertas hingga dewasa, menurutnya, bisa dikategorikan sebagai amenorea primer. Gangguan hormon seksual ini terjadi karena masalah genetik.

"Bisa jadi sperma dan sel telur orangtuanya baik-baik saja. Tapi, ketika sperma dan sel telur bertemu dan memulai pembelahan sel, terjadilah gangguan," ujarnya.

Belum diketahui apa yang menyebabkan gangguan pembelahan sel ini. Menurut Dr. Irsan, hormon seksual kedua orangtua bisa saja normal, tapi bisa jadi mereka adalah carrier atau pembawa gen yang bermasalah. "Jadi mungkin saja yang bermasalah dengan hormon adalah kakek buyutnya dan gen tersebut terbawa pada tiap keturunannya. Kelainan tersebut tidak selalu muncul, mungkin baru muncul di keturunan yang kesekian," paparnya.

Itulah sebabnya mengapa seorang perempuan tidak haid atau tidak tumbuh payudaranya hingga usia dewasa. Jika menstruasi tidak terjadi, pertumbuhan payudara pun bisa terhambat.

Tidak menutup kemungkinan pula masalah tersebut berkaitan dengan adanya kromosom pria yang lebih dominan ketimbang kromosom perempuan. "Jadi setelah dilakukan pemeriksaan fisik terlihat adanya kelainan bawaan pada sistem kelamin, seperti tidak memiliki rahim ataupun vagina. Bisa juga adanya sekat pada vagina dan serviks yang sempit," ungkapnya.

Bukan Pencetus Kanker
Kasus ini sebenarnya tidak berbahaya bagi perempuan. Belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa kondisi ini bisa mencetuskan suatu penyakit, apalagi kanker.

Meski demikian, kondisi ini tentu saja membuat perempuan sulit hamil. "Menstruasi kan tanda kesuburan wanita. Jika tidak menstruasi, bagaimana mengetahui kesuburannya? Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan medis untuk mengetahui apakah kondisi tersebut bisa ditolong atau tidak," sebutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com