Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Merancang Nama Bayi

Kompas.com - 10/09/2009, 10:08 WIB

KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, merancang nama untuk anak mudah saja karena sejak belum menikah ia mungkin sudah mengangan-angankan akan memberi nama tertentu untuk anaknya kelak. Bagi orang lain, membuat nama bayi hanya membuatnya pusing. Bahkan, harus dibantu doa agar ia bisa menemukan nama yang tepat.

Pada dasarnya, nama seharusnya mengandung doa, atau tepatnya, pengharapan akan sesuatu yang baik untuk seseorang. Apakah Anda ingin anak Anda nanti menjadi anak yang setia, cerdas, dan selalu menularkan kasih kepada orang di sekitarnya? Cobalah merancang nama dari pengharapan tersebut, entah dari bahasa daerah, bahasa Indonesia, Sansekerta, atau dari sumber-sumber lain. Percaya deh, urusan merancang nama ini akan menjadi kegiatan seru untuk Anda dan suami yang sedang menanti kelahiran si kecil. Untuk mempermudah Anda, coba pertimbangkan 7 hal berikut ini:

1. Memiliki makna
Banyak nama bayi yang diambil dari bahasa-bahasa tertentu yang memiliki makna, misalnya seperti kebiasaan suku Tapanuli (atau orang Hawai). Sedangkan kebanyakan nama yang lain hanya merupakan rekaan saja. Jika Anda menemukan sebuah nama yang terdengar cantik, namun maknanya kurang berarti, sebaiknya jangan dipakai. Saat mencari nama-nama bayi di internet, cobalah mencari dengan kata kunci berdasarkan karakter si anak. Namun sebaliknya, jangan menonjolkan unsur makna saja tanpa mempertimbangkan keindahan.

2. Mudah dieja
Anda mungkin bangga karena berhasil menciptakan nama yang unik untuk si kecil. Namun jika nama yang Anda berikan sulit dibaca atau diucapkan, coba pertimbangkan lagi. Anak bisa mengalami kesulitan ketika sudah mulai masuk sekolah nanti. Misalnya, nama yang ditulis di ijazah tidak sama dengan nama di akte kelahiran (karena begitu sulit dieja). Masalah ini akan terus mengikutinya, selama ia harus menangani dokumen pribadi.

3. Tidak membuat anak tertekan
Meskipun nama itu mengandung harapan akan kebaikan untuk si anak, Anda perlu mengingat bahwa jaman telah berubah. Anak telah memiliki wawasan yang jauh lebih luas berkat sumber informasi yang lebih mudah diakses. Jangan sampai kelak anak merasa sangat tidak nyaman dengan nama pemberian orangtuanya. Besar kemungkinan, anak mendapat tekanan sosial berupa ejekan dari teman-temannya. Mampukah kelak ia menghadapi tekanan sosial semacam itu?

4. Tidak ada kenangan khusus
Anda mungkin telah menyimpan nama yang cantik untuk anak Anda, namun belakangan Anda baru tahu, nama itu ternyata sama dengan nama mantan kekasih suami. Atau, suami baru tahu bahwa nama anak lelaki pertamanya ternyata sama dengan nama mantan kekasih Anda. Bila nama ini mengandung kenangan tertentu tentang orang-orang di masa lalu, Anda pasti tak ingin menggunakannya lagi untuk anak Anda.

5. Unsur agama
Nama yang mengandung unsur agama juga merupakan pilihan yang bijak, karena nama ini akan langsung menunjukkan identitas Anda. Hanya saja, sering kita temui orang yang salah memilih nama. Pastikan Anda menyandang nama dengan unsur agama yang Anda anut, bukan agama yang lain.  

6. Penghargaan untuk seseorang
Anda menghormati atau mengidolakan seseorang? Boleh saja Anda mencomot sebagian namanya. Namun harap diingat, pilih nama yang tetap mengandung makna yang baik. Selain itu, ambil nama depannya, bukan nama belakangnya. Jadi jika Anda mengagumi Gwyneth Paltrow, comotlah "Gwyneth"-nya, bukan "Paltrow"-nya. Sebab orang lain akan mengira Paltrow adalah nama belakang suami Anda.

7. Seni mempadupadankan
Adalah hak Anda untuk membuat nama seperti apa pun yang Anda mau. Untuk memastikan bahwa nama itu terdengar indah, coba ucapkan dengan keras. Akan lebih baik jika Anda memadukan nama pendek (dengan dua suku kata) dengan nama panjang (tiga atau empat suku kata). Atau sebaliknya, nama panjang dulu, baru nama pendek. Atau, bila nama depannya agak kebarat-baratan, lanjutkan dengan nama Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com