Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Menu Sarapan Khas Negara Lain?

Kompas.com - 03/11/2009, 17:28 WIB

KOMPAS.com - Jika Anda bepergian ke kota-kota lain di Indonesia, atau ke negara-negara lain, Anda mungkin akan menerima menu khas sarapan di hotel, seperti sereal, omelet, atau American breakfast yang terdiri atas telur ceplok, bacon atau sosis, dan roti isi. Namun cobalah Anda keluar dari hotel dan menemui penjaja makanan kaki lima. Anda akan menemukan beragam menu sarapan yang belum pernah Anda temukan di Indonesia. Menu sarapan negara-negara di Asia dan Afrika ini tergolong berat dan berlemak. Ingin tahu apa saja yang menjadi bahan bakar mereka sebelum mulai bekerja?

Huevos motulenos
Sarapan favorit rakyat Meksiko ini berasal dari Yucatan Peninsula, sisi tenggara Meksiko. Terdiri atas dua telur yang disajikan di atas tostada (tortilla yang digoreng kering), dengan "lauk" berupa tomat, ham, kacang polong, platanos maduros (pisang goreng), queso fresco (keju putih), dan kadang-kadang kacang hitam. 

Platos tipicos
Orang El Salvador amat menikmati sarapan yang dibuat dari makanan nasional standar, yang terdiri atas pisang raja goreng yang manis, casamiento (kacang hitam dan nasi dengan saus bawang), dan salsa.

Breakfast tagine
Tagine adalah daging kambing yang direbus dalam waktu lama, dengan sejumlah sayuran dan rempah-rempah tradisional. Sarapan khas Maroko ini diberi nama sesuai pot tanah liat dimana bahan-bahan tersebut dimasak. Jika ada sisa makanan, biasanya dimakan untuk sarapan esok harinya.

Ful medames
Umumnya sarapan khas Mesir ini dimakan pagi-pagi, berupa luas kacang yang dimasak dalam waktu cukup lama (sebagian atau sampai benar-benar menjadi bubur). Disajikan dengan minyak zaitun, taburan seledri, bawang bombay, bawang putih, jus lemon, dan dimakan dengan roti.

Khichdi
Sarapan standar kaum Hindi, berupa campuran nasi, lentil, dan berbagai bumbu, ditemani dengan side dish berupa terong yang digoreng dengan minyak banyak, acar, dan yogurt. Menu ini juga biasa dinikmati penduduk di Pakistan, India bagian utara, dan Bangladesh. 

Appam
Menu ini populer di kawasan Sri Lanka dan barat daya India. Sajiannya berupa pancake yang dibuat dari tepung nasi yang difermentasikan, dan dapat dinikmati dengan saus pedas atau dibuat dengan cita rasa telur, madu, atau krim kelapa. Dilihat dari penampilan dan bahan bakunya sih, mirip dengan apem ya, cemilan khas dari Jawa.

Natto on rice with miso soup
Orang Jepang ternyata tidak hanya menikmati shabu-shabu, sukiyaki, yakiniku, sushi, dan lain sebagainya yang Anda kenal di sini. Untuk sarapan, menu mereka terdiri atas natto (kacang kedelai yang difermentasikan) yang dituang di atas nasi, bersama dengan sup miso dan teh hijau.

Nasi lemak
Nah, kalau nasi lemak Anda pasti sudah tahu. Menu yang populer di Malaysia ini terdiri atas nasi santan (nasi uduk), mentimun, ikan teri, kacang goreng, telur rebus, dan sambal, dibungkus dengan daun pisang dan dilapis kertas koran atau kertas coklat. Cukup nyambung sih, untuk selera kita.

Turkish tarhana
Di Turki, tarhana merupakan kombinasi gandum, yogurt, dan sayuran yang difermentasikan dan digoreng, sehingga menjadi sup kental yang bisa dimakan kapan saja. Namun sajian ini terutama dinikmati sebagai menu sarapan.

Boerewors
Anda suka makan sosis? Cobalah sajian sosis tradisional yang dibuat dari irisan kasar daging sapi, dengan cita rasa berbagai bumbu dan lemak, dan dimakan dengan orak-arik telur burung unta. Menu ini banyak dihidangkan di kawasan Botswana, Namibia, Lesotho, Zimbabwe, dan Afrika Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com