Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Pilar Perkawinan

Kompas.com - 16/11/2009, 08:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com  - Begitu ikrar nikah dikumandangkan, masing-masing pasangan masuk dalam lingkaran perkawinan. Perkawinan menuntut kemampuan adaptasi, penyesuaian antarpasangan oleh karena perbedaan latar belakang keluarga, pendidikan, dan kebiasaan adat istiadat.

Pasangan menghadapi tantangan kehidupan nyata yang menuntut tingkat kematangan kepribadian tertentu untuk mampu melewatinya dengan mulus. Banyak perbedaan yang tidak terelakkan dapat menjadi sumber konflik dalam perkawinan.

Pasangan perkawinan adalah dua orang dan secara esensial berbeda. Mereka tidak akan pernah memiliki perspektif yang sama. Pengalaman mereka berbeda, kebutuhan mereka berbeda, dan nilai-nilai yang dianut pun akan memberikan pengaruh sudut pandang masing-masing dalam menghadapi permasalahan seperti pada ilustrasi berikut.

”Kami tidak bisa berkomunikasi, ia selalu secara keras menolak usul saya dan ia tidak pernah mau mendengar apa yang saya sampaikan. Ia berpendapat bahwa saya berada pada tempat yang berbeda. Setiap pembicaraan kami berakhir dengan pertengkaran.”

Respons salah satu pasangan tentang pasangannya membuat tidak diperolehnya toleransi dari keduanya. Kebanyakan orang berpikir bahwa permasalahan yang dihadapinya dalam perkawinan lebih disebabkan oleh kesalahan pasangannya.

”Bila saya mengeluhkan kesedihan dan permasalahan padanya, saya merasa bahwa sayalah yang terluka. Ia selalu mengatakan bahwa kalau saya ingin mengatasi masalah, saya harus mulai dari diri saya sendiri. Ia selalu mengatakan bahwa kelakuannya tidak terkait dengan kesedihan yang saya rasakan.”

Pandangan lain tentang masalah yang dihadapi sering terdapat pada pasangan perkawinan. Hal ini tidak akan terjadi bila pasangan tidak dipengaruhi oleh kesan pertama seperti ini:

”Karena suami saya pernah mendapatkan pertolongan dari seorang psikiater, saya berpendapat bahwa setiap permasalahan yang terjadi di antara kami disebabkan oleh dirinya. Padahal, permasalahan yang ia hadapi pada masa lalu disebabkan oleh perlakuan orangtuanya. Sedangkan cara pandang saya terhadap masalah juga dipengaruhi oleh sikap orangtua terhadap saya pada masa lalu dan yang pasti orangtua saya berbeda dengan orangtuanya.”

Selain pasangan harus mampu menerima perbedaan esensial dari diri masing-masing dan berupaya untuk mencari titik temu yang dapat disepakati secara bersama, kiranya penyesuaian antarpasangan akan semakin optimal bila mengacu pada empat pilar utama dalam perkawinan.

Pilar pertama

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com