Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Quilting, Seni Menggabungkan Kain Perca

Kompas.com - 27/11/2009, 14:44 WIB

KOMPAS.com - Quilting adalah seni menggabungkan kain perca dengan ukuran dan potongan tertentu untuk membentuk motif-motif yang unik. Potongan-potongan kain tersebut lalu ditindas dengan jahitan model jelujur yang ukurannya harus sama jika dilihat dari sisi atas maupun bawah kain. Karena harus dikerjakan dengan tangan, boleh dibilang setiap orang akan membuat hasil yang berbeda dari orang lain. 

Anda pasti pernah melihat hasil seni quilt ini dalam bentuk bed cover, atau taplak meja. Di Indonesia, hasil kerajinan quilt memang dapat kita temukan di beberapa tempat, antara lain di Jakarta dan Bandung. Namun bila kita ingin membuat barang-barang dengan motif pilihan sendiri, adakah tempat untuk mempelajarinya?

Ternyata, ada. Nisa Hariadi, pemilik bisnis Nisa’s Quilt, membuka kursus quilt untuk publik. Kursus ini dibukanya sejak tahun 2008, melihat meningkatnya minat orang-orang terhadap keterampilan yang berasal dari Amerika ini (baca "Nisa's Quilt, Membayar Keahlian Pembuatnya" di rubrik Info Wirausaha).

Kursus quilt dibagi menjadi tiga tingkat: Basic, Intermediate, dan Advance.  Biaya kursus untuk kelas Basic adalah Rp 1.700.000 (tujuh kali pertemuan), kelas Intermediate Rp 1.900.000 (delapan kali pertemuan), sedangkan untuk kelas Advance biayanya tergantung pattern yang dipilih, karena di tingkat ini peserta bisa memilih pattern yang ingin dipelajarinya. Patokan biaya untuk masing-masing pattern adalah Rp 500.000 – Rp 700.000 untuk 3 kali pertemuan.

Biaya sebesar itu sudah termasuk peralatan yang harus Anda gunakan. Untuk mengerjakan kerajinan ini, Anda memang membutuhkan peralatan khusus untuk quilting. Nah, karena beberapa dari peralatan tersebut belum tersedia di Indonesia, Nisa lah yang mengusahakan pengadaan peralatan tersebut. Anda akan mendapatkan:
* 16 potong kain katun dengan 16 warna dan motif yang berbeda-beda.
* Pisau pemotong (rotary cutter), penggaris panjang, penggaris blok (segiempat) berbagai ukuran, alas dengan ukuran (rotary mat). Ukuran yang digunakan adalah inci, karena mengikuti pola pembuatan yang berasal dari Amerika.
* Satu boks sewing kit.
* Bisban, press bars, backing fabric.
* Gunting aplikasi.
* Template basic dan template motif.
* Pembidangan atau hoop (seperti yang digunakan untuk menyulam).
* Buku-buku teknik quilting dasar dan fabric pen (spidol untuk kain) 4 warna (tidak termasuk paket, namun sebaiknya dimiliki).

Kursus berlangsung seminggu sekali untuk setiap kelas (setiap hari ada kelas), selama dua jam. Karyawan kantoran yang tidak dapat mengikuti kursus pada hari kerja, biasanya memilih hari Sabtu atau Minggu.

Tahapan kursus
Pada kelas Basic, peserta akan mempelajari pattern-pattern patchwork dan applique. Patchwork adalah motif yang tercipta dengan menggabungkan potongan berbentuk geometri. Sedangkan applique adalah motif yang berbentuk gambar (namun tetap terbentuk dari potongan-potongan kain dengan ukuran tertentu). Dalam tujuh kali pertemuan tersebut, diajarkan 12 beginner sampler (motif dasar) yang dimulai dengan teknik:        
* Memilih pattern ( setiap pattern memiliki nama).
* Memilih warna.
* Menyiapkan fabric.
* Pemotongan.
* Piecing (menjahit potongan-potongan kain di atas kain sebagai alasnya) untuk motif patchwork dan applique, serta paper piecing (menggunakan alas kertas).

Satu hiasan dinding (wall hanging) atau bed cover dengan motif patchwork harus dikerjakan per blok. Jika setiap blok berukuran 12 inci persegi, peserta dapat mengerjakan ¼ bagiannya di tempat kursus. Sedangkan  ¾ bagian lainnya dijadikan PR. Dengan demikian setiap orang dapat berlatih sendiri di rumah sampai pertemuan  minggu berikutnya.

Pada pertemuan keenam, setiap blok yang terdiri atas 12 sampler telah selesai. Setelah itu peserta dapat melanjutkan dengan teknik:
* Melakukan finishing bagian atas quilt dengan menjahit dan menambahkan border.
* Melakukan batting process, yang meliputi top quilt, backing fabric, silicon, dan memilih desain quilt (motif jelujurnya).
* Hand quilting, atau menjahit jelujur dengan tangan.
* Biding.
* Terakhir adalah quilt labeling, atau membuat label pada sisi lain quilt (seperti memberi nama dan tanggal pembuatan).
 
Bila melihat proses pembuatan quilt yang cukup rumit, Anda akan menyadari bahwa tidak sembarang orang bisa mengerjakannya. Untuk menyelesaikan selembar bed cover, misalnya, peserta butuh waktu paling cepat sebulan. Namun hal ini tidak menghalangi niat Riena Kumala Dewi (39) untuk terus menekuni quilting. Saking pinginnya bisa membuat selimut quilting sendiri, awalnya Riena berusaha belajar sendiri dengan membeli buku-buku quilting. Namun karena banyak istilah quilting yang tidak dipahaminya, Riena memilih mundur. Ia baru mampu membuat quilt ketika kursus di tempat Nisa.

"Bikinnya capek, tapi melihat hasilnya nanti itu sangat menyenangkan. Kain yang kita potong kecil-kecil itu nantinya akan menjadi selimut yang besar," ujar Riena, yang hingga kini sudah menghasilkan 5 lembar selimut ukuran single dan sarung bantal untuk sofa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com