Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Proses Membatik

Kompas.com - 04/03/2010, 09:52 WIB

KOMPAS.com - Anda merasa cukup artistik, dan ingin tahu bagaimana cara membatik? Museum Tekstil Indonesia yang terletak di jalan KS Tubun No 2-4, Petamburan, Jakarta Barat, secara rutin menggelar kursus membatik (cari jadwalnya di Etalase/Direktori). Biayanya sangat murah, sehingga tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kursus ini karena faktor biaya.

Nasir, pembatik yang sejak tahun 2003 menekuni batik tradisional di Museum Tekstil Jakarta, secara singkat memberikan gambaran mengenai tahapan-tahapan dalam membatik. Namun cara ini tidak sampai pada tahapan pencelupan.

Bahan yang diperlukan:
* Kain mori (sutra atau katun murni) dengan panjang 2,5 meter
* Canting sebagai alat pembentuk motif
* Gawangan (tempat untuk menyampirkan kain)
* Malam batik (lilin) yang dicairkan
* Panci dan kompor kecil untuk mencairkan lilin
 
Tahapan:
1. Mendesain batik. Jika Anda kesulitan untuk membuat desainnya, Nasir yang asli Betawi itu menyarankan cara yang mudah. Letakkan kain batik yang akan kita contoh motifnya di atas kaca bening lebar. Kemudian letakkan kain mori (warna putih) di atas kain batik tersebut. Pada bagian bawah kaca, beri sorotan lampu, sehingga garis-garis pada kain batik terlihat lebih jelas.

Sekarang, Anda tinggal menggambari kain mori sesuai dengan motif yang dipantulkan. Untuk pemula, Nasir menyarankan menggunakan motif mega mendung yang tidak rumit dan relatif mudah.

2. Panaskan malam (lilin) pada penggorengan. Lukis (kelowong) kain mori yang telah digambari pola atau corak dengan malam menggunakan canting.

3. Tutupi corak yang akan tetap berwarna putih (polos tanpa warna) dengan menggunakan malam. Cara ini dilakukan agar saat pencelupan bahan ke dalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena warna.

4. Proses pewarnaan (pencelupan) pertama dengan warna tertentu pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin. Warna terbagi dua yakni warna warna alam yang terdiri atas warna hitam, coklat, merah atau oranye, biru yang didapat dari buah biksa, kayu secang, daun indigo vera, hingga kulit mahoni. Anda juga bisa memberi pewarnaan dari bahan kimia.

Sebenarnya masih ada tahapan lain hingga batik selesai menjadi kain siap pakai. Tetapi proses tersebut butuh waktu yang lama. ''Masih ada proses pencelupan (dua hingga tiga kali), penjemuran, dan pelapisan dengan malam kembali,'' jelas Nasir. Namun Museum Tekstil Jakarta hanya mengajarkan hingga tahapan pencelupan pertama.   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com