Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Perempuan Manis Terpikat "Bad Boy"?

Kompas.com - 16/04/2010, 13:21 WIB

KOMPAS.com — Media masih saja membicarakan nasib Sandra Bullock, yang baru mengetahui bahwa sang suami ternyata berselingkuh di sana-sini. Apa sebenarnya yang membuat Bullock tertarik pada Jesse James, pria bertato yang mantan istrinya seorang bintang porno itu? Tidakkah sejak awal ia bisa melihat bagaimana perangai pria tersebut? Atau justru Bullock melihat hal tersebut sebagai daya tarik utamanya?

Sandra Bullock bukan satu-satunya tipe perempuan "manis" yang memilih bad boy sebagai pasangannya. Sienna Miller, Britney Spears, dan Rihanna juga pernah menjadi korban pria-pria badung. Apa yang mereka harapkan dari pria yang karakternya justru dihindari perempuan lain?

"Itu seperti orang yang menginginkan binatang langka sebagai peliharaan. Mereka pikir para pria ini akan mengubah kelakuan dan bersikap baik terhadap mereka," ujar Dr Morris Halperin, psikolog di Los Angeles.

Pemikiran seperti ini, menurut Dr Halperin, bisa dibilang sekadar khayalan. Para perempuan ini merasa mereka begitu istimewa, dan bisa menjadi sosok yang mengontrol "binatang liar" ini. "Perilaku ini sedikit egois. Tidak realistis kalau mereka bilang, 'Saya berbeda. Saya bisa bermain bersama monster ini, dan mengontrolnya'. Dalam kenyataannya, Anda tidak bisa mengambil macan sebagai peliharaan dan mengontrolnya," katanya.

Apa yang ada di balik ketertarikan perempuan "baik-baik" terhadap bad boy adalah kebutuhan untuk mengontrol dan mendapatkan excitement. Ada tiga situasi yang digambarkan Dr Halperin saat perempuan menghadapi situasi seperti itu:

Skenario #1: Setelah sempat jalan bersama bad boys, Anda mungkin akan berpikir bagaimana caranya agar hubungan itu bisa berjalan dengan lancar. Kemudian setelah berkencan lebih serius, di mana Anda melalui suatu proses untuk melihat apa yang baik untuk Anda dan apa yang tidak, Anda baru tahu bahwa karakter pria seperti itu tidak cocok untuk Anda. Jadi, Anda menerima kesalahan Anda, dan memilih pasangan lain yang tidak menunjukkan karakter seperti itu.

Skenario #2: Anda mungkin butuh bantuan untuk menjauhkan diri dari pria yang salah. Untuk itu menguatkan keyakinan diri Anda bisa jadi merupakan langkah pertama yang harus dilakukan. Ada banyak cara untuk memperbaiki keyakinan diri, entah itu melalui buku-buku, ngobrol dengan teman, atau berkonsultasi dengan pasangan yang lebih berpengalaman. Setelah memiliki keyakinan diri yang lebih tinggi, Anda akan mampu menyadari bahwa Anda layak mendapatkan pasangan yang lebih baik daripada pasangan yang ada sekarang.

Skenario #3: Seperti yang dialami Bullock, di sini Anda baru menyadari bahwa pria yang Anda cintai telah berselingkuh, dan Anda harus memutuskan apa yang harus dilakukan. Sering kali keputusan yang diambil harus mempertimbangkan situasi. Misalnya, jika Anda telah memiliki anak, mungkin Anda memutuskan untuk tetap bersama. Namun, menurut Halperin, apa pun situasinya Anda punya dua pilihan: Anda tak mampu menerimanya lagi dan memutuskan untuk mundur, atau Anda tetap bersamanya dan bekerja keras untuk memperbaiki hubungan. Bila hal kedua yang Anda pilih, Anda harus melihat perubahan perilaku pasangan.

Akan lebih sulit menghadapi situasi seperti itu, terutama jika kita memiliki perasaan yang begitu dalam terhadap si bad boy. Karena itu, pikir-pikir lagi sebelum memutuskan menjalani hubungan dengan pria seperti ini. Ketika Anda sadar telah ditipu, Anda sudah lebih siap, dan mampu melanjutkan hidup Anda tanpa dia dengan lebih mudah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com