Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Berlian Lebih Menguntungkan

Kompas.com - 16/06/2010, 18:34 WIB

KOMPAS.com - Pilihan investasi semakin bervariasi. Jika emas sudah mulai banyak dilirik, berlian pun punya segmen tersendiri. Tren investasi berlian mulai menarik minat, apalagi setahun belakangan suplai berlian untuk level mendekati transparan dan di bawahnya (kuning) semakin menggunung.

Tanya AS Permato AJP dari Frank & Co memaparkan, investasi berlian berbeda dengan emas. Meski sudah dijadikan perhiasan (sebagai mata pada cincin misalnya, RED), berlian tinggal dicopot dari cincin, dan nilainya cenderung tidak menyusut tajam seperti emas. Siapa yang menyangka bila cincin yang Anda pakai bernilai investasi Rp 400 juta, misalnya.

"Berlian sebagai investasi bukan perhiasan fashion. Karena fashion investment jika dijual kembali nilainya bisa turun 35 persen. Sedangkan berlian sebagai investasi jika dijual kembali, nilainya hanya menyusut 5 persen berdasarkan harga pada saat menjualnya," papar Tanya, dalam acara Citi Investment Day di Jakarta, Selasa (15/6/2010) lalu.

Menurut Tanya, tak sembarang berlian yang bernilai investasi tinggi. Frank & Co misalnya, melakukan sortir ketat untuk berlian Frank F sebagai investasi. Dari 1.000 berlian hanya 1 persen yang diberikan label Frank F, jelas Tanya.

Investasi yang menjadi tren di kalangan tertentu ini (melihat nilai investasinya yang tinggi), lebih menguntungkan karena adanya patokan harga dunia yang dikenal dengan Rappaport (diambil dari nama penggagasnya Martin Rappaport).

"Harga berlian di dunia harus dikontrol, dan harganya berubah setiap minggu. Setiap penjual berlian mengacu pada patokan harga dunia yang dikontrol oleh Diamond Trading Company (DTC)," jelas Tanya.

Kontrol dari DTC ini pula lah yang membuat harga berlian tak bisa sembarangan bisa didiskon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com