Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menikmati Masa Kehamilan

Kompas.com - 03/07/2010, 20:43 WIB

KOMPAS.com - Kehamilan menjadi berita gembira bagi keluarga, sekaligus membawa perubahan. Tak hanya perubahan fisik calon ibu, namun juga psikisnya. Bahkan suami pun bisa ikut berubah emosinya, seiring perubahan emosional sang istri.

Fakta yang dirilis PT Sari Husada menunjukkan, hampir 80 persen ibu hamil kecewa, menolak, gelisah, depresi, dan murung dengan kehamilannya. Emosi ini berdampak buruk, stres, yang tak hanya diderita oleh ibu, tetapi juga bayi dalam kandungannya. Bahkan penelitian oleh Thomas O'Connor di Institute of Psychiatry, London, menyebutkan, dari 7.000 ibu yang stres saat hamil, 15 persen anak yang dilahirkan cenderung menjadi anak hiperaktif.

Psikolog Dr Rose Mini, MPsi, mengatakan ketidaksiapan psikis pada ibu hamil disebabkan oleh ketakutan atau stres akan kehamilan yang muncul karena ketidaktahuan calon ibu maupun calon ayah. Selain itu ada pula faktor lain yang mempengaruhi gangguan psikis, seperti konflik eksternal.

"Perempuan tidak bisa menikmati kehamilan karena berbagai faktor, mulai fisik yang membuat badan semakin membesar, dan masalah eksternal lain yang membuat stres dan psikis. Faktor hormonal juga mempengaruhi karenanya dalam menghadapi masa kehamilan ini, perempuan perlu dibantu terutama oleh suaminya. Apalagi jika menjalani kehamilan pertama," jelas psikolog yang akrab disapa Romi ini kepada Kompas Female, Sabtu (3/7/2010).

Jika sudah mengenali apa saja penyebab gangguan emosional masa kehamilan, perempuan juga perlu menikmati kehamilan dengan persiapan psikis yang matang dengan cara berikut:

Pelajari dengan buku
Buku referensi seputar kehamilan banyak jumlahnya. Informasi dari bacaan bermanfaat seperti ini sangat dibutuhkan calon ibu dan ayah. Karena ketakutan dan berbagai masalah yang muncul pada masa kehamilan lahir karena pasutri tidak punya pengetahuan tentangnya. Apalagi pasutri yang menjalani masa kehamilan untuk pertamakalinya. Selain buku, sumber lain seperti keluarga atau teman yang pernah menjalani kehamilan juga bisa menjadi tempat bertanya.

Konsultasi dan tanyakan langsung kepada ahlinya

Saat memeriksakan diri ke dokter kandungan, sebaiknya manfaatkan kesempatan untuk bertanya, dan catat setiap informasi yang Anda terima. Anda berhak kritis kepada dokter dan tanyakan detail untuk mendapat penjelasan yang utuh dan memuaskan Anda. Dalam posisi ini, suami sudah seharusnya mendampingi. Calon ibu sangat membutuhkan dukungan suami menjalani berbagai perubahan yang dialaminya saat masa kehamilan, baik perubahan fisik maupun psikis. Memanfaatkan kesempatan mencari informasi seputar kehamilan kepada pakar juga bisa dari seminar. Saat inilah biasanya para pakar dengan berbagai keahliannya bisa bertemu langsung dan bertanya jawab dengan Anda dan suami.

Bangun komunikasi dengan suami

Kondisi perempuan memang berubah saat hamil. Perempuan yang tadinya sangat menjaga bentuk badan, lalu berubah bentuk saat hamil, tentunya akan mengalami emosi yang berbeda. Belum lagi perubahan fisik yang alami terjadi saat hamil karena kulit meregang, yang menimbulkan rasa gatal lalu berbekas karena perlakuan yang keliru pada kulit. Berbagai perubahan fisik ini memicu emosi perempuan. Calon ibu juga kerapkali menuntut perhatian sebagai bagian perubahan emosi yang dialaminya saat hamil.

Dalam kondisi seperti ini, suami tak bisa hanya cuek. Empati dan perhatian suami dibutuhkan istri. Namun istri juga perlu menyampaikannya kepada suami. Bangun komunikasi untuk beradaptasi dengan perubahan ini. Ajak juga suami untuk terlibat di setiap kegiatan yang berhubungan dengan kehamilan. Misalnya saat senam hamil, atau saat memeriksakan kehamilan. Persoalan lain yang juga penting dikomunikasikan dengan suami adalah hubungan seksual semasa kehamilan. Banyak referensi mengenai seks pada masa kehamilan. Namun yang penting adalah kesepakatan bersama Anda dan suami untuk menjalankannya.

Bangun hubungan dengan janin

Mengajak janin bicara juga bisa menentramkan. Mendengarkan janin dengan musik klasik sudah menjadi informasi yang umum Anda dengar, bukan? Banyak hal yang bisa Anda ciptakan sendiri untuk membangun hubungan emosional dengan janin. Cara ini bisa membantu calon ibu lebih menikmati masa kehamilannya.

Menerima keadaan, dan jangan menyalahkan diri sendiri

Ketakutan ibu dan ayah pada masa kehamilan semakin genting saat masuk triwulan ketiga. Saat itu, kekhawatiran mulai beranjak kepada bagaimana fisik bayi nantinya saat lahir. Apakah lengkap semua bagian tubuhnya, dan lain sebagainya. Jika Anda sudah mempersiapkan kehamilan dengan matang, dan melakukan hal positif lain yang membangun energi baik bagi ibu maupun bayi, hentikan kekhawatiran ini dengan menerima dan berserah. Karena cacat fisik misalnya, juga muncul karena sifatnya genetik yang tidak bisa dihindari. Jangan pernah menyalahkan diri sendiri, karena faktor genetik sangat mungkin mempengaruhi.

Konseling psikologis
Kondisi psikis bisa diatasi bersama suami maupun keluarga besar. Namun jika Anda merasa sudah sangat terganggu dengan berbagai gangguan emosional, lalu sudah tak tahu lagi bagaimana mengelola konflik, tak ada salahnya Anda mulai mencari bantuan psikolog. Konseling psikologis juga wajar dilakukan ibu hamil untuk membantu mengatasi stres pada masa kehamilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com