Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pria Membatasi Tato di Tubuhnya?

Kompas.com - 17/07/2010, 17:40 WIB

KOMPAS.com - Banyak anggapan mengatakan sekali saja mentato tubuh maka akan membuat candu dan tergiur menambahnya lagi. Dimulai dengan satu gambar tato di lengan, lantas berlanjut hingga akhirnya seluruh tangan tertutupi ragam gambar tato. Namun tak semua pria ingin menghiasi seluruh tubuhnya dengan tato. Banyak pula yang membatasi jumlahnya.

Finalist L-Men of the Year 2010, Rikas dan Johan, memiliki satu tato di bagian tubuhnya. Johan memilih gambar salib berukuran kecil di lengan kirinya. Sedangkan Rikas memilih gambar sayap dengan detail gambar berupa aksesori motor di seluruh bagian punggung atasnya.

Kompas Female menemui keduanya usai konferensi pers L-Men of the Year 2010 di Jakarta Kamis (15/7/2010) lalu. Baik Rikas maupun Johan mengaku memiliki keinginan untuk menambah tato.

"Rasa sakit saat membuat tato pertama memberikan pengalaman unik. Rasanya ingin lagi menambah tato karena pengalaman itu," tutur Rikas. Namun bagi Rikas, keinginan menambah jumlah tato tak mudah dipenuhinya. Mengingat baru dua tahun terakhir pria ini berani mentato tubuhnya, meski keinginan untuk itu sudah lama.

Membatasi diri menambah tato juga karena Rikas khawatir bosan. Karenanya, tato pertama yang berukuran besar digambar di bagian belakang tubuhnya.

"Punggung kan tertutup, begitu bangun dan melihat kaca tak langsung terlihat tatonya. Jika terlalu sering dilihat di tempat yang menonjol, misalnya, mungkin akan mudah bosan," tambahnya.

Sementara Johan berpendapat lain. Terlalu banyak tato tak menarik lagi baginya. Tato di seluruh badan terlalu berlebihan, jadi maksimal lima tato di tubuh sudah maksimal, tambahnya.

"Terlalu banyak tato, misalnya di seluruh tubuh, membuat tubuh tak terlihat bagus," kata Johan yang membuat tato karena alasan keindahan.

Bagaimana dengan pasangan Anda yang memiliki tato di tubuhnya? Apa alasannya menambah tato? Atau justru membatasi seperti Johan dan Rikas agar tak menjadi berlebihan?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com