Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Santan

Kompas.com - 08/09/2010, 18:14 WIB

KOMPAS.com - Enak tidaknya masakan bersantan, tergantung dari air santan yang dihasilkan. Yang mumpuni, pasti lebih baik. Ikuti tips berikut untuk mendapatkan santan yang maksimal.

Santan Instan
Teksturnya lebih kental dari santan biasa, karena itu, jika ingin digunakan, larutkan dengan air sesuai kebutuhan. Santan ini cukup enak dibuat aneka kue atau hidangan penutup, namun untuk masakan kurang sedap, karena santan instan ini tidak dapat mengental jika dimasak dan tidak mengeluarkan minyak.

Santan Murni
Terbuat dari buah kelapa asli yang sudah tua. Semakin tua kelapa, maka semakin banyak dan semakin kental santan yang dihasilkan. Santan murni tidak tahan lama, karena itu sebaiknya langsung digunakan.

Santan Bubuk
Termasuk santan instan dalam bentuk bubuk. Terbuat dari kelapa dan tepung kanji yang melalui proses pengeringan. Untuk membuat santan kental, seduh 50 gr bubuk santan dengan 150 ml air panas. Ukuran selanjutnya, gunakan saja patokan di atas.

Berikut tips seputar penyimpanan santan:

* Untuk mendapatkan hasil santan yang maksimal, gunakan santan yang sudah tua. Kerok kulit arinya untuk mendapat santan yang putih bersih.

* Peras kelapa dengan ditambah air panas secukupnya, diamkan selama 5 menit lalu remas-remas, dan peras santan.

* Karena santan tidak tahan lama, sesudah diperas sebaiknya langsung direbus dengan sedikit garam, sambil terus diaduk perlahan dengan api sedang, agar santan tidak pecah.

* Untuk membuat banyak stok santan, santan yang sudah direbus bersama garam didinginkan sampai benar-benar dingin. Lalu tuang santan ke dalam plastik menjadi beberapa banyak, kemudian simpan dalam freezer. Jika akan digunakan, keluarkan santan dan diamkan sampai mencair dengan suhu ruang. Dengan cara ini, santan akan bertahan hingga 1 bulan.

(Dahrani Putri/Tabloid Nova)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com