Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Donor Darah, Pilih Mal atau Kampus?

Kompas.com - 29/11/2010, 22:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika selama ini warga yang ingin menyumbangkan darahnya mesti ke unit transfusi darah pusat atau rumah sakit tertentu, maka sejak Jusuf Kalla jadi Ketua Umum Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia, ada kemudahan. Unit donor darah semakin mendekat ke warga. Imbauan agar mal-mal dan universitas membuka gerai unit donor darah, untuk mendukung aksi donor darah sebagai bagian gaya hidup telah dan terus direspon dengan antusias.

"Selasa (30/11/2010), Pak Jusuf Kalla akan meresmikan Gerai Unit Donor Darah PMI di Universitas Trisakti," kata Suwatno, petugas keamanan Universitas Trisakti, Jakarta, sembari menunjuk ke spanduk yang sudah terpampang di gerbang pintu masuk.

Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PMI, Budi A Adiputro, yang dihubungi terpisah mengatakan, setelah di Universitas Trisakti (Jakarta), segera menyusul di Universitas Indonesia (Depok), Universitas Islam Negeri Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia (Bandung), Universitas Hasanuddin (Makassar), dan Universitas Tujuh Belas Agustus (Surabaya).

Jusuf Kalla, dalam berbagai kesempatan mengatakan, gerai-gerai transfusi darah diperbanyak di tempat-tempat keramaian, selain menggugah warga menjadikan aksi donor darah sebagai bagian gaya hidup, juga untuk mencukupi kebutuhan darah, yang persediaannya selama ini sangat kurang.

"Persediaan darah ke depan harus mencukupi kebutuhan empat hari. Kondisi sekarang baru mencukupi kebutuhan dua hari," kata Jusuf Kalla.

Untuk mencapai target tersebut, pihaknya selain mengunjungi daerah-daerah, juga terus gencar mengimbau agar aksi donor darah dijadikan gaya hidup.

"Kegiatan mendonorkan darah sebaiknya dijadikan gaya hidup. Para mahasiswa jangan hanya bangga dengan aksi demonstrasinya, tetapi alangkah bijaksana aksi demo diganti dengan aksi donor darah. Bersedekah dengan darah adalah amal ibadah," kata Kalla.

Dijelaskan, jika donor darah sebagai gaya hidup, maka ada peluang peningkatan persediaan darah. Penyediaan darah oleh PMI baru tercapai 0,7 persen jumlah penduduk (1,7 juta kantung, tahun 2008) dan persediaan darah baru mencukupi kebutuhan 2 hari. Pencapaian ini jauh dari target WHO yang 2 persen jumlah penduduk atau 4 juta kantung per tahun dan persediaan darah mencukupi kebutuhan 4 hari.

Salah satu strategi yang kini dilakukan PMI adalah bekerja sama dengan perguruan tinggi yang memiliki mahasiswa di atas 20.000 orang. Pihak kampus diimbau untuk mendonorkan tempat untuk unit transfusi darah di kampus, sehingga mahasiswa sewaktu-waktu bisa donor darah. "Jika 10.000 orang saja yang mendonor 2 kali setahun, maka akan didapat 20.000 kantung darah per tahun. Jumlah sebanyak ini amat berarti dan banyak nyawa orang yang terselamatkan," tandasnya.

Selain di kampus-kampus, Jusuf Kalla juga berharap mal-mal yang potensi pengunjungnya bisa mencapai 50.000 orang per hari, diminta punya unit transfusi darah. Jika di mal ada unit transfusi darah, para pengunjung akan menyempatkan diri donor darah. Sebab donor darah hanya butuh waktu sebentar, sekitar 10 menit.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com