Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Donor Darah sebagai Gaya Hidup

Kompas.com - 30/11/2010, 22:51 WIB

 

KOMPAS.com- Ucapan Ketua Umum Palang Merah Indonesia HM Jusuf Kalla begitu mangkus. Setelah mengatakan bahwa Trisakti sudah terkenal dengan kampus yang berkorban darah untuk reformasi, di mana mahasiswa (tahun 1998) tumpah ke tanah, kini ia minta agar darah itu jangan tumpah ke tanah. "

"Donorkan untuk kemanusiaan," katanya. Maka, termotivasilah mahasiswa dan sivitas akademika mendonorkan darahnya.

Aksi sosial donor darah memang bukan sesuatu yang baru di kampus Universitas Trisakti. Pada bulan-bulan tertentu setiap tahunnya, ada saja unit kegiatan mahasiswa yang menggelar kegiatan donor darah. Akan tetapi, dengan diresmikannya Gerai Donor Darah, Selasa (30/11/2010), di Trisakti, mahasiswa semakin antusias. Saat pembukaan gerai, ratusan calon pendonor antre.

"Ini kali pertama saya donor darah. Sebelumnya dihantui ketakutan. Setelah mendengar penjelasan Pak Jusuf Kalla waktu pembukaan Gerai Donor Darah, saya jadi tersentuh. Ternyata, banyak pasien yang membutuhkan darah, sementara stok yang ada sangat terbatas. Darah saya mungkin bisa menyelamatkan nyawa orang yang membutuhkan," kata Esperanza Tiara, mahasiswi semester pertama Fakultas Seni Rupa dan Desain.

Asri, teman Tiara, juga kali pertama donor darah. "Ingin mencoba donor darah, semoga kelak bisa rutin, apalagi sudah ada gerainya di kampus. Ada kebanggaan, bisa berbuat untuk kemanusiaan. Siapa tahu bisa jadi gaya hidup, sebagaimana yang diharapkan Pak Jusuf Kalla," katanya.

Senada dengan itu juga dikemukakan Siti Khadijah, staf dana pensiun Trisaksi, dan Fenti Rahayu, Yusnawati, dan Marnoen Sani. "Tidak hanya kita yang mendonorkan darah jadi sehat, orang yang membutuhkan juga menjadi sehat, bahkan jiwanya terselamatkan," tandas Fenti.

Jika sebagian besar mahasiswa adalah pertama kali ikut donor darah, maka separuh lainnya sudah menjadikan donor darah sebagai bagian yang tak terpisahkan dari gaya hidup sehat. "Jika ingin hidup sehat, sumbangkan darah," kata Sugeng, staf Biro Kemahasiswaan, yang sudah 15 kali donor darah.

Gede Bagus Wirawan, mahasiswa semester 5 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, yang sudah tiga kali donor darah, mengatakan, "Saya akan jadikan donor darah sebagai sebuah keharusan dalam hidup sehat. Kita sehat, orang lain tertolong."

Menurut Rektor Universitas Trisakti Thoby Mutis, dibukanya Gerai Donor Darah merupakan bentuk kerjasama yang saling mengutungkan. Karena aksi jemput bola PMI ini semakin mendekatkan donor darah pada masyarakat, terutama kalangan mahasiswa. Mahasiswa dan kalangan kampus lainnya diuntungkan, sebab semakin dekat mendonorkan darahnya.

"Semakin dekat fasilitas donor darah dengan mahasiswa, semoga mahasiswa terdorong dan semakin giat donor darah," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com