Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Muntah, Kapan Perlu Waspada?

Kompas.com - 22/12/2010, 12:21 WIB

KOMPAS.com — Karena sistem pencernaannya belum sempurna, muntah adalah hal yang lumrah dialami bayi. Namun, ibu juga perlu waspada adanya faktor penyakit pemicu muntah.

Setelah bayi menyusu, susu akan meluncur ke dalam saluran kerongkongan lalu ke esofagus dan dari sini masuk ke lambung. Pada persimpangan antara esofagus dan lambung terdapat otot berbentuk cincin yang terbuka sehingga susu bisa masuk ke dalam lambung lalu mengencang kembali untuk mencegah susu keluar ke kerongkongan. Apabila isi lambung kerap keluar kembali, hal ini disebut dengan reflux.

Bayi memang rentan mengalami reflux karena ukuran lambungnya masih kecil sehingga dengan cepat penuh oleh susu. Bagian bawah esofagus yang belum berkembang sempurna juga menyebabkan "klep" tidak bisa menutup seperti seharusnya.

Muntah setelah disusui sebenarnya hal yang normal hingga bayi berusia 6 bulan. Namun, berat badannya tetap naik. Bayi juga tidak memerlukan tindakan medis jika tidak mengalami sesak napas akibat muntah. Pada kondisi ini biasanya muntah akan hilang dengan sendirinya setelah bayi berusia 5-6 bulan.

Waspadai jika berat badan bayi tidak naik atau bayi terlihat sesak napas akibat muntahnya. Besar kemungkinan bayi menderita reflux gastroesofagus. Periksakan kesehatannya pada dokter anak ahli pencernaan (gastroenterologi).

Jenis muntah lain yang perlu diwaspadai adalah muntah yang disertai darah, muntahan berwarna hijau, muntah meski ia tidak dalam kondisi setelah disusui, muntah yang diikuti diare, serta muntah yang menyembur seperti air mancur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com