Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehilangan Teman Lebih Menyakitkan Ketimbang Perceraian?

Kompas.com - 30/12/2010, 19:02 WIB

KOMPAS.com - Sebuah penelitian belum lama ini menunjukkan, perempuan lebih sedih ditinggalkan teman atau sahabat daripada kehilangan pasangan atau bercerai. Persahabatan bagi perempuan bukan urusan sepele. Hubungan pertemanan ini begitu berharga bagi perempuan yang memengaruhi berbagai aspek dalam kehidupannya.

"Persahabatan pada perempuan bisa sangat dekat dan intens, sehingga akan sangat menyakitkan jika hubungan ini putus, apalagi jika terjadi perselisihan yang membuat keadaan tak nyaman," papar psikolog klinis Irene S Levine, yang juga adalah penulis Best Friends Forever: ­Surviving A Break Up With Your Best Friend.

Menurut Levine, persahabatan yang putus begitu saja menyakitkan bagi perempuan, karena merasa adanya penolakan dan kegagalan membangun hubungan. "Bahkan, perempuan merasa malu dan minder untuk menjelaskan kepada orang lain, saat ditanya alasan putusnya ikatan persahabatan tersebut, apalagi jika berada pada pihak yang ditinggalkan," lanjutnya.

Pengaruh besar

Susan Shapiro Barash, mewawancarai lebih dari 200 perempuan dari segala kalangan dan usia, sebagai narasumber untuk bukunya Toxic Friends - The Antidote For Women Stuck In ­Complicated ­Friendships. Kata Barash, perempuan lebih sering berbagi tentang berbagai aspek kehidupannya, kepada teman-temannya. Kedekatan emosi inilah yang kemudian membuat perempuan merasa sedih jika harus kehilangan teman dekatnya.

"Perempuan juga senang mengenalkan teman-temannya satu sama lain, berbelanja bersama, bergabung sebagai keanggotaan gym bersama, menghadiri diskusi buku bersama, mengunjungi restoran yang sama. Bahkan, saat perempuan memiliki anak, mereka akan melakukan kegiatan keluarga bersama-sama," jelas Barash.

Sakitnya kehilangan sahabat

Bertemu, berkumpul, berbincang bersama teman membuat kerja jantung lebih teratur dan tekanan darah lebih normal. Stres dan tekanan juga mereda, selain juga meningkatkan sistem imun dan memperbaiki pencernaan tubuh Anda. Efek inilah yang juga begitu dinikmati perempuan. Ketika hubungan pertemanan tak berjalan mulus, karena dipicu masalah atau konflik, efek yang positif ini kemudian berbalik membuat diri tak nyaman.

"Saat terjadi konflik dalam hubungan akan sulit bagi perempuan untuk mengatasi dirinya," kata Barash.

Individu bisa berubah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com