Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seks Itu Baik dan "Happy"

Kompas.com - 17/01/2011, 12:58 WIB

KOMPAS.com — Agar pasangan lebih merasa bahagia dengan kehidupan seksnya, setiap individu harus merasa bahagia dengan seksualitasnya. Selain itu juga harus bisa berkomunikasi leluasa dengan pasangan tentang seksualitas.

"Seks itu happy, ini yang paling penting. Seks tidak harus penetrasi," papar dr Nurlan Silitonga, pendiri Angsamerah, klinik pelayanan kesehatan seksual secara holistik, saat ditemui Kompas Female di Jakarta, Sabtu (14/1/2011) lalu.

Tanda seseorang bahagia dengan seksualitasnya, dia tak merasa buruk tentang dirinya. Pada akhirnya, ia pun bisa leluasa berbicara dan berdiskusi tentang seksualitas dengan lebih terbuka. Jika sudah merasa bahagia dengan diriya, dengan seksualitasnya (termasuk bicara reproduksi), dampaknya memengaruhi seluruh bagian dari kehidupannya.

Bicara seks juga bukan sekadar penetrasi. Jadi seharusnya tak perlu sungkan membincangkan seks, termasuk masalah yang dihadapi seputar seksualitas. Karena hanya dengan sikap terbuka, seseorang bisa mencari pengetahuan yang tepat untuk mengatasi berbagai masalah dalam kehidupan seks. Juga termasuk masalah dalam hubungan berpasangan.

"Anggapan seks itu negatif membuat orang tidak mau bicara tentang seks. Seks itu baik, cara berpikir ini yang perlu muncul sehingga membuat orang berpikir lebih positif tentang seks," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com