Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Pandang Remeh Konseling Pranikah

Kompas.com - 21/02/2011, 13:43 WIB

KOMPAS.com — Ketika waktu menikah semakin dekat, pastikan salah satu agenda Anda dan pasangan adalah menemui profesional untuk konseling pranikah. Anda bisa melakukannya dalam kursus perkawinan di gereja atau kantor urusan agama dan konsultasi secara pribadi di rumah sakit atau klinik khusus yang menyediakan layanan konseling pranikah.

Berbagai isu seputar membangun hubungan berpasangan dalam rumah tangga hingga kesehatan reproduksi menjadi topik utama. Tanya-jawab mengenai seks, cara mengelola uang bersama pasangan, dan bagaimana menciptakan hubungan berpasangan yang bertumbuh bersama sepanjang pernikahan menjadi bagian konseling tersebut.

Ahli kejiwaan dr Ratna Mardiati, SpKJ, mengatakan, individu atau pasangan yang datang untuk berkonsultasi pranikah atas inisiatif sendiri adalah mereka yang sadar psikologi. Mereka sadar ada yang harus berubah untuk memasuki kehidupan pernikahan yang mempertemukan dua individu berbeda. Mereka yang harus didorong untuk mengikuti konseling pranikah adalah orang yang tidak ingin berubah.

"Mereka yang ragu datang ke konseling pranikah atau perlu didorong keluarga menunjukkan dirinya tidak ingin berubah. Penataannya lebih sulit nantinya," kata dr Ratna saat acara bincang-bincang bertema "Sex, Love and Human Brain" di Klinik Angsamerah, Menteng, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kesadaran individu untuk mengikuti konseling pranikah menjadi teramat penting karena manfaat yang didapatkan bisa menyelamatkan pernikahan. Hubungan pasangan menikah pada umumnya akan mengalami friksi karena adanya perbedaan karakter suami dan istri. Berbekal pemahaman yang kuat mengenai cinta dan relasi berpasangan dari konseling pranikah, friksi dalam pernikahan ini akan dihadapi lebih baik.

"Pasangan bisa lebih menikmati hubungan. Meski friksi tetap ada, dengan dasar yang kuat, pasangan akan mempertahankan sesuatu yang indah sehingga pernikahan akan tetap berjalan mulus," jelas seksolog dan androlog, dr Heru Oentoeng, SpAnd, menggambarkan manfaat besar konseling pranikah saat menjalani pernikahan nantinya.

Saat pasangan menikah mengalami masalah dalam hubungannya, pemahaman dasar yang dibangun saat konseling pranikah menjadi pengingat keduanya. Pasangan yang  melakukan konseling pranikah memiliki hubungan jauh lebih kuat dan lebih mampu melewati berbagai masalah apa pun ke depannya.

Pakar penyembuhan holistis dan praktisi yoga, Martine Cassagrande, dalam kesempatan yang sama menambahkan, konseling pranikah akan membahas mengenai "saya" dan "kita". Dalam pernikahan, kata Martine, Anda dan pasangan perlu melihat diri masing-masing sebagai individu yang berbeda. Perbedaan ini tetap perlu dijaga, tetapi pernikahan juga perlu memerhatikan unsur "kita", yakni Anda dan pasangan. Karena itu, kata Martine, pasangan perlu mencari profesional untuk menjalani konseling pranikah yang bisa melihat masalah lebih obyektif.

"Saat memasuki sebuah hubungan, ada kontrak (bukan aturan) yang harus diketahui lebih banyak oleh kedua belah pihak. Anda dan pasangan perlu saling terbuka dengan kontrak itu. Bagaimanapun, manusia berubah dan berganti perspektif. Jika Anda mengusahakan untuk bertahan, fokus, dan saling mendengarkan dengan pasangan, Anda akan memiliki relasi berpasangan yang menenangkan," ujar Martine.

Perspektif berbeda dari dua individu berbeda inilah yang perlu diselaraskan melalui konseling pranikah. Komunikasi menjadi kunci utama dengan bantuan profesional sebagai mediatornya meski pada akhirnya Anda dan pasangan yang akan menyadari perlunya menyelaraskan pola pikir bersama pasangan. Untuk itu, sebaiknya lakukan konseling pranikah jauh hari sebelum pernikahan.

"Minimal tiga bulan sebelum menikah, tetapi akan lebih baik jika enam bulan sebelumnya. Biasanya orang akan shock begitu bicara terbuka dan butuh waktu beberapa bulan untuk menerima," kata dr Ratna, yang menyebutkan lebih banyak perempuan datang untuk konseling pranikah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com