Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Cokelat Premium Berpotensi Dikembangkan

Kompas.com - 14/03/2011, 12:36 WIB

KOMPAS.com - Segmen pasar menjadi salah satu pertimbangan krusial dalam memulai ataupun mengembangkan bisnis. Saat ini, pasar premium diyakini lebih berpotensi daripada pasar menengah yang cenderung tak loyal. Bisnis cokelat juga sudah waktunya menyasar segmen premium ini. Karena jika mengandalkan segmen menengah, mereka hanya akan mencari yang murah, sementara Anda tak bisa selamanya mengutak-atik harga.

"Grafik segitiga dalam klasifikasi kelas pasar akan berubah menjadi grafik berlian. Artinya kelas berkelimpahan (sosialita) yang berada dalam puncak segitiga akan naik, begitu juga kelas berkecukupan yang akan mengalami peningkatan tinggi. Sedangkan jumlah kelas berjuang yang berada paling bawah dalam segitiga akan semakin berkurang. Peningkatan ini terjadi sejak 2008, dan diprediksi akan terus berkembang hingga 2018 nanti," jelas Louis Tanuhadi, Ambassador Tulip The Embassy of Chocolate, dalam acara Grand Baking Demo di Hotel Four Season, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Prediksi Louis didasari kondisi perekonomian masyarakat Indonesia yang semakin berkembang. Kelas paling bawah dalam struktur pasar (segitiga), semakin lama akan bergeser menjadi kelas berkecukupan. Artinya, terjadi peningkatan penghasilan dan konsumen mulai mencari kualitas dari berbagai pilihan produk.

Kualitas produk menyangkut berbagai faktor
Jika Anda memutuskan menyasar segmen premium untuk usaha kue, roti berbahan cokelat, ataupun toko cokelat, artinya couverture menjadi bahan dasar cokelat yang digunakan. Cokelat compound sebaiknya mulai ditinggalkan, karena hanya pasar menengah yang bermain harga yang menggunakan compound dalam produknya.

Meski begitu, pilihan bahan dasar cokelat bukan satu-satunya pertanda bisnis Anda masuk kategori premium. Anda juga wajib memberikan pelayanan kelas premium, selain juga tata ruang toko dan kemasan yang melekat pada produk cokelatnya.

Louis meyakini, bisnis cokelat kelas premium punya pasar yang jelas. Sejumlah perusahaan sudah membuktikannya di Indonesia. Seperti salah satu merek donut lokal, produsen roti, atau toko kue cokelat yang memposisikan diri masuk dalam segmen premium. "Mereka ini adalah trendsetter dan kemudian konsep mereka diikuti oleh perusahaan lain," jelas Louis kepada Kompas Female.

Dengan memilih segmen premium dalam berbisnis cokelat, artinya Anda tak lagi bicara harga. Kualitas, pelayanan, dan kenyamanan lebih diutamakan daripada sekadar menawarkan harga murah. Pasar pun akan menyambutnya dengan tangan terbuka, karena konsumen menyukai kualitas.

Menurutnya, pasar cokelat segmen premium berpotensi untuk dikembangkan di kawasan Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Konsumen di kota besar ini memiliki taraf ekonomi yang cenderung lebih tinggi, selain karena termasuk kota pusat bisnis. Selera dan karakter konsumen juga lebih bervariasi. "Konsumen di kota ini lebih berani mencoba," katanya lagi.

Soal kategori bisnis cokelat, Louis menjelaskan Indonesia tak memiliki spesifikasi seperti di Amerika. Di Amerika klasifikasinya jelas, ada toko khusus roti, cokelat, atau hanya khusus kue. Sementara di Indonesia, kategori produk terbagi dua, produk roti (di dalamnya ada roti dan kue) serta produk kue (di dalamnya ada cokelat dan kue namun tak ada roti).

"Dan Indonesia berada di urutan ketiga untuk pertumbuhan terpesat food service di dunia, roti dan kue adalah produk populernya," tandas Louis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com