Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kulit Ular Pun Bisa Jadi Motif Kuku

Kompas.com - 30/03/2011, 14:15 WIB

KOMPAS.com - Kulit ular, bagi sebagian orang, memiliki nilai eksotis yang menarik. Bagi sebagian lagi, kesannya cukup mengerikan. Bagi pencinta fashion, tas dan sepatu yang terbuat dari bahan kulit ular memang berkesan eksklusif, karena memang bahannya jarang ada di pasaran karena sulit mencarinya, plus mahal. Namun, kulit binatang bukan hal yang disukai semua orang, mengingat cara mendapatkannya kadang harus sampai mengorbankan sang binatang.

Tahun lalu, Nike, produsen sepatu olahraga mengumumkan penghentian pembuatan produk-produk mereka yang terbuat dari kulit binatang eksotis, seperti ular, kadal, dan buaya. Penghentian ini dilakukan setelah pimpinan Nike mendapat kiriman video dari PETA, lembaga perlindungan hewan independen. Video tersebut berisi cara para pedagang kulit hewan mendapatkan barang jualan mereka. Para binatang ini disiksa untuk kemudian diambil kulitnya.

Tak setuju dengan kegiatan pengambilan kulit secara paksa ini juga, tetapi masih suka dengan keeksotisan kulit ular? Tak masalah, ada cara lain. Salah satunya, menggunakan sisa kulit ular yang tersisa sebagai bagian fashion, seperti ide yang dilakukan oleh seorang pemilik salon Euphoria Lounge Salon & Spa di Monterey, California, AS, Terri Silacci.

Sekitar 6 bulan lalu, anak Silacci membawa potongan kulit ular pulang dari kelas sains. Kemudian Silacci mendapat ide untuk mengaplikasikan sisa kulit mati ular itu pada kuku. Dikutip dari MSN, Silacci berujar, "Saya belajar untuk mensterilkan kulit ular itu dan bagaimana mengaplikasikan kulit ular itu sebaik-baiknya. Setelah berhasil bereksperimen, Silacci memasukkan menu pedikur kulit ular tersebut di salonnya, banyak kliennya ingin tahu lebih banyak.

Untuk mendapatkan efek tersebut, Silacci menggunakan tipe kuteks berwarna (sesuai selera) yang tahan lama dan kuat, lalu menegeraskannya lagi dengan hair dryer. Setelah lapisan kuteks pertama mengeras, taruh helaian kulit ular di atasnya, lalu timpa lagi dengan kuteks bening untuk membuat kulit ular tersebut menetap. Tertarik? Ide ini masih segar di Amerika, namun, siapa tahu akan berkembang pula di sini. Di salonnya, Silacci mematok harga sekitar 300 dollar AS (sekitar Rp 2.700.000).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com