Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Belajar Helena untuk Anak Nelayan

Kompas.com - 18/04/2011, 17:00 WIB

KOMPAS.com - Penduduk di kawasan perkampungan nelayan di Cilincing, Jakarta Utara, dikenal miskin. Ketika nelayan gagal melaut akibat perubahan cuaca atau hasil tangkapan menurun, banyak anggota keluarga dikorbankan. Dari anak-anak yang terpaksa putus sekolah, dan membantu orangtuanya berjualan ikan, sampai para istri yang diminta menjadi PSK.

Dalam upaya membantu mengentaskan anak-anak dari kemiskinan inilah, Sophie Paris mendirikan Yayasan Helena pada Januari 2011 lalu. Yayasan ini merupakan kelanjutan dari program Sophie's Love for Women and Children yang memfokuskan programnya dalam hal pemberdayaan wanita dan anak-anak. Untuk mencapai tujuannya tersebut, yayasan ini mendirikan Rumah Belajar Helena di perkampungan nelayan Cilincing sebagai proyek percontohan pertama.

"Program ini dibuat untuk anak-anak usia 5 sampai 18 tahun. Bagi kami sekolah itu penting, kami berusaha supaya anak-anak jangan sampai putus sekolah, supaya hidupnya nanti tidak sulit. Kami ingin mengubah mindset lebih dulu, bahwa mereka pun bisa membuat perubahan, dan bisa sukses," papar Bruno Hasson, pendiri Sophie Paris, dalam peluncuran Rumah Belajar Helena di Restoran Lara Djonggrang, Menteng, Jakarta, Rabu (13/4/2011) lalu.

Rumah belajar ini akan mulai beroperasi bulan Mei 2011. Menempati area seluas sekitar 100 meter persegi, dengan kapasitas 25 sampai 30 orang. Anak-anak akan diajarkan berbagai life skills, dan dibantu untuk menemukan talentanya dengan mengajarkan musik, menjahit, berolahraga, mekanik, dan lain sebagainya.

Ada sejumlah pengajar yang akan turun tangan mendidik anak-anak ini. Selain Bruno yang juga akan terjun langsung, diundang pula beberapa seniman seperti Becky Tumewu, Oppie Andaresta, dan Baby Jim Aditya sebagai penasihat. "Ini memang bukan sekolah formal, dimana untuk belajar harus ada gedung sekolah sebagai fisiknya. Anak-anak pun bukan hanya diajarkan ketrampilan, tetapi juga tahu tata krama, budaya, dan sopan santun. Sekecil apapun perubahannya, pasti akan memberikan pengaruh yang lebih baik," ungkap Becky, dalam kesempatan yang sama.

Saat ini rumah belajar ini memang baru diadakan di Cilincing, namun Bruno berharap program ini bisa berkelanjutan, tak hanya di Jakarta tetapi juga kota-kota lain di Indonesia. Selain Sophie Paris yang menjadi donatur utama rumah belajar ini, Bruno berharap akan ada sponsor lain yang bisa membantu keberlangsungan Rumah Belajar Helena ini.

"Rumah Belajar Helena ini merupakan langkah kecil untuk mengurangi anak-anak turun ke jalanan. Saya harap langkah ini bisa menginspirasi orang lain untuk ikut ambil bagian di dalamnya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com