Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokumentasi Tenun Tradisional Indonesia

Kompas.com - 27/04/2011, 10:26 WIB

KOMPAS.com - Yayasan Cita Tenun Indonesia (CTI) meluncurkan buku tentang tenun tradisional Indonesia berjudul Tenun: Handwoven Textiles of Indonesia (THTI). Buku dengan tebal 191 halaman ini diluncurkan dalam jumlah yang sangat terbatas, hanya tujuh buah, dalam acara Panel Discussion and Book Signing di Wantilan Convention Centre Sanur Beach Hotel, Sanur, Bali, Rabu (6/4/2011) lalu.

Tujuh buku yang diluncurkan oleh Ketua Yayasan CTI, Nyonya Okke Hatta Rajasa, itu diserahkan kepada tujuh tokoh nasional. Salah satu penerimanya adalah Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bali yang juga istri Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Nyonya Ayu Pastika. 

Ayu Pastika dikenal karena kecintaannya pada produk kain tenun tradisional Indonesia, khususnya Bali. Kecintaan tersebut dibuktikan dengan sejumlah kunjungan ke pusat industri tenun tradisional khas Bali seperti di Desa Seraya, Karangasem, dan Desa Beratan, Buleleng. Di kedua desa tersebut masih dapat ditemukan masyarakat lokal, terutama kaum perempuan, yang mengerjakan tenun tradisional menggunakan pewarna alami dari tanaman. Alat tenun yang digunakan pun masih tetap mengandalkan tenaga tangan (handwoven).

Masa depan tenun tradisional Bali yang dalam proses pengerjaannya menggunakan tenaga mekanis (mesin-mesin modern) juga menjadi kepedulian Ayu Pastika. Salah satunya dengan memanfaatkan kain endek, yang merupakan salah satu produk tekstil tradisional Bali inovatif, menjadi salah satu pakaian seragam berbagai instansi di Bali, baik negeri maupun swasta. Di bawah pimpinannya, Dekranasda Bali terus memperluas binaan terhadap perajin endek, hingga endek Bali sangat diminati masyarakat nasional maupun internasional, khususnya Jepang.

Buku THTI secara khusus didedikasikan kepada masyarakat Indonesia yang telah menempatkan tenun tradisional sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Buku ini juga dimaksudkan untuk memperkenalkan kekayaan budaya tenun tradisional Indonesia yang adiluhung, dan tersebar di ribuan pulau, sehingga menjadikan Indonesia sebagai produsen tenun terbesar dunia.

Di dalam buku berbahasa Inggris ini diuraikan kekayaan industri tenun tradisional Indonesia mulai dari Sumatra, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (termasuk Nusa Penida), Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua, Sulawesi, dan Kalimantan. Beberapa produk tenun khas Bali seperti kamben cepuk, kain rangrang, dan kain sauden (Nusa Penida), kain geringsing (Tenganan-Karangasem), dan songket, diulas cukup banyak dalam buku ini.

Tokoh Bali lainnya yang mendapatkan buku ini adalah Rektor Universitas Udayana, Prof Dr dr I Made Bakta.

Sumber: Cita Tenun Indonesia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com