Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Diri dengan "Traveling"

Kompas.com - 06/05/2011, 11:36 WIB

KOMPAS.com - Traveling punya banyak dampak positif, bukan sekadar kegiatan menghibur diri. Merancang perjalanan sendirian, bersama pasangan, atau dengan teman, perlu menjadi kegiatan rutin. Pasalnya, dengan melakukan perjalanan, Anda bisa mengenali kebiasaan teman, pasangan atau orang lain untuk menerima perbedaan sekaligus memahami kepribadian orang lain yang unik. Traveling juga bisa menjadi cara menggali passion terhadap sesuatu, karena perjalanan memberikan banyak inspirasi dan menjadi cara mengasah kemampuan diri bersosialisasi.

Karenanya, traveling layak menjadi agenda rutin, setidaknya satu tahun sekali. Anda bisa membagi waktu untuk traveling sendirian, berdua saja dengan pasangan, atau bersama teman dan komunitas. Tentu saja, manfaat utama melakukan perjalanan adalah menghibur dan menyegarkan diri untuk mengusir penat akibat kesibukan sehari-hari.

Traveling juga bahkan menunjang profesi. Ini diakui oleh penggemar traveling dari berbagai latar belakang profesi seperti Erwin Parengkuan, Mira Lesmana dan Rene Suhardono.

Produser film, Mira Lesmana, mengakui harus melakukan perjalanan setiap dua bulan sekali. Selain ingin menghibur diri, traveling penting bagi Mira untuk mendukung profesinya. "Kalau dua bulan nggak traveling saya justru stres. Bahkan perjalanan singkat ke tempat baru perlu dilakukan. Kalau saya, traveling bukan hanya ke tempat wisata. Saya punya misi kalau syuting film harus keluar dari comfort zone. Jadi, traveling bisa menjadi cara hunting lokasi dengan masuk ke pelosok desa," jelasnya kepada Kompas Female di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Traveling bagi Mira merupakan cara membuka diri dan berinteraksi dengan kultur berbeda. Pilihan destinasi perjalanan bagi Mira tak melulu pemandangan alam, namun juga wisata budaya. Terakhir, Mira mengunjungi Pulau Komodo, di sinilah ia mendapatkan keduanya, alam dan budaya. "Flores keren, saya ingin berkali-kali datang ke sana, selain Lombok," tutur Mira yang memendam keinginan traveling ke Papua.

Sementara bagi Erwin, traveling adalah sumber inspirasi, membuka mata dengan berbagai budaya berbeda, lokal maupun di negara lain. Selain juga meningkatkan kemampuan komunikasi saat bertemu dengan orang lain selama perjalanan. Bahkan, kata Erwin, perjalanan bisa membantu seseorang mengenal teman atau pasangan lebih dekat.

"Traveling dengan teman membuat kita jadi tahu gaya hidup, kebiasaan, serta kegemarannya. Saat melakukan perjalanan ke suatu negara misalnya, setiap orang punya pilihan dan kegemaran berbeda, dalam mengunjungi suatu tempat misalnya. Di situlah kita bisa belajar berkompromi, sekaligus bisa mengetahui apakah teman atau pasangan menyenangkan atau tidak untuk melakukan perjalanan bersama. Bisa jadi, sebagai teman bisnis atau hal lain, mereka menyenangkan, namun tidak saat traveling. Perjalanan membuat kita belajar memahami satu sama lain, karena kita selalu bersama dalam waktu lama," jelas Erwin yang menjadwalkan traveling setahun sekali bersama keluarga. Kebiasaan melakukan perjalanan ini yang membuatnya bertualang di lima benua. Terakhir, Erwin menjelajah tujuh kota di India. "Mending nggak punya uang daripada nggak bisa menjelajah dunia," tambahnya.

Bagi CareerCoach, Rene Suhardono, traveling, menjelajah dunia, menjadi cara mencari passion termasuk dalam karierKarier, lanjutnya, seharusnya membuat seseorang bahagia. Untuk menjadi bahagia, setiap orang harus punya passion dan tujuan. Nah, traveling bisa menjadi usaha pencarian passion ini.

"Kalau perjalanan hanya dilakukan dari rumah ke kantor, balik lagi dari kantor ke rumah. Atau dari kantor ke mal. Perjalanan harian ini tidak aspiratif. Kalau tidak aspiratif, tidak akan mendapatkan passion. Karenanya upayakan mencari passion dengan melakukan perjalanan menjelajah Indonesia dan dunia," jelas Rene yang menjadwalkan traveling 2-3 kali setiap bulan, tiga kali setahun berduaan dengan istri, dan satu tahun sekali dengan anak-anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com