Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Penasaran tentang "Mr P"?

Kompas.com - 13/05/2011, 17:03 WIB

KOMPAS.com - Anda boleh saja sudah lama menikah, atau aktif secara seksual. Tetapi pengetahuan Anda soal penis, bisa saja masih terbatas. Bahkan, banyak pertanyaan di benak Anda yang belum terjawab. Agar keingintahuan Anda terpuaskan, coba simak penuturan Ardavan Akhavan, MD, kontributor majalah Men's Health berikut ini.

Berapa kali pria mengalami ereksi dalam sehari?
Tidak ada frekuensi pastinya. Bisa nol hingga lebih dari 10 kali. Terjadinya ereksi tergantung pada banyak faktor, di antaranya usia, kesehatan, pengobatan, mood, dan bagaimana ia dirangsang. Bahkan saat tidur pun, pria bisa ereksi. Pria yang sehat rata-rata mengalami ereksi tiga sampai enam kali ketika sedang tidur. Beberapa di antara mereka bahkan mengalami ereksi lebih dari 30 menit.

Sunat bikin kenikmatan hubungan seks jadi berbeda?
Pertanyaan ini memang lebih penting bagi pria asing yang tidak mewajibkan sunat. Jawabannya pun tidak bisa ditebak. Kulup pada penis pria diyakini menyimpan banyak saraf yang membuatnya sensitif, sehingga pria yang tidak disunat pun (diyakini) lebih sensitif. Selain itu, karena kepala penis yang disunat selalu terekspos, akibatnya menjadi kurang sensitif daripada kepala penis yang hanya muncul ketika ereksi. Meskipun demikian, tidak ada bukti yang bisa mendukung dugaan tentang perbedaan dalam kepuasan seksual atau performa pria yang disunat dan yang tidak. Lagipula, selama ini mereka tampak happy-happy saja, kan?

Bagaimana caranya agar si dia tidak ejakulasi terlalu cepat?
Yang penting, tidak membuatnya stres karena ia pernah mengalami ejakulasi dini. Anda bisa membantunya dengan melakukan foreplay tanpa menyentuh penisnya. Saat melakukan penetrasi, cobalah untuk menunda orgasmenya dengan metode "cubit". Begitu ia merasa ada dorongan untuk berejakulasi, cubitlah bagian sedikit di bawah kepala penisnya sampai dorongan tersebut berangsur lenyap. Kemudian lakukan lagi prosesnya sampai ia merasa akan ejakulasi.

Cara lain adalah dengan memintanya ejakulasi sebelum Anda melakukan penetrasi, namun dengan catatan bahwa ia tergolong mudah distimulasi lagi. Pada dasarnya pria lebih mampu mengontrol dorongan untuk ejakulasi pada kesempatan kedua. Kalau cara apapun gagal, sebaiknya ajak ia untuk berkonsultasi dengan dokter.

Anehkah bila pria orgasme hanya melalui seks oral, dan bukannya penetrasi?
Sebenarnya sih mulut bisa "bertindak lebih" daripada vagina. Jika Anda ingin pasangan untuk mengalami orgasme melalui intercourse, minta juga dirinya untuk mengurangi frekuensinya bermasturbasi. Pria yang menonton film porno kelas hard-core secara teratur juga bisa menurunkan sensitivitasnya. Alhasil, Anda butuh waktu lebih banyak untuk membuatnya terangsang.

Apakah penis akan berubah saat usia pria semakin bertambah?
Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa penis yang ereksi secara fisik akan berubah banyak setelah usia 18 tahun. Namun saat pria bertambah tua, perubahan hormonal, pembuluh darah, dan saraf-sarafnya bisa menyebabkan berkurangnya sensitivitas penis, disfungsi ereksi, dan libido. Separuh dari pria usia 40-an hingga 70-an mengalami disfungsi ereksi, sedangkan pada pria usia 18-29 tahun, jumlah yang mengalami problem ini hanya 7 persen.

Pria bisa orgasme tanpa ejakulasi, benarkah?
Tidak benar. Kemungkinan yang dialami adalah ejakulasi retrograde, suatu kelainan dimana cairan semen yang seharusnya mengalir ke penis ternyata kembali ke kantong kemih. Hal ini bisa terjadi bila ada kondisi medis, seperti operasi atau pengobatan tertentu. Tidak berbahaya sih, tetapi akan menyulitkan terjadinya pembuahan jika Anda sedang berusaha hamil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com