Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mudah Mengecek Kondisi Keuangan

Kompas.com - 19/06/2011, 18:21 WIB

KOMPAS.com – Apakah Anda merasa memiliki pendapatan besar tetapi selalu kehabisan uang di akhir bulan? Apakah Anda senang berbelanja barang-barang branded tetapi memiliki ketakutan karena tabungan Anda kosong? Apakah Anda memiliki hutang berkepanjangan dan khawatir akan terus-menerus berutang? Mungkin sudah saatnya Anda mulai mengecek kondisi keuangan.

Mengecek kondisi keuangan adalah langkah awal dalam menentukan sehat-tidaknya keuangan Anda. Untuk Anda yang telah berkeluarga, sebaiknya periksa kondisi keuangan bersama pasangan agar terjadi keterbukaan. Anda dan suami bisa melakukan cek neraca (networth statement) dan cek arus kas (cashflow statement) yang bisa dibuat berdua.

Menurut financial planner Ligwina Hananto, neraca keuangan bisa dibagi menjadi empat bagian, yakni aset lancar (a), aset tidak lancar (b), utang jangka pendek (d), dan utang jangka panjang (e). Total aset bisa dihitung dengan rumus a + b = c . Sedangkan total utang bisa dihitung dengan rumus d + e = f. Maka, total networth bisa Anda peroleh dengan rumus c – f atau total aset dikurangi total utang, itulah jumlah penghasilan bersih Anda. Apabila hasilnya minus, berarti kondisi keuangan Anda tidak sehat.

Sedangkan cashflow statement bisa dihitung dengan mencari sisa uang yang Anda miliki setelah dikurangi pengeluaran. Terlebih dahulu Anda harus menjumlahkan total penghasilan bulanan (gaji suami + gaji istri + penghasilan dari bisnis + penghasilan dari properti + penghasilan dari saham). Lalu jumlahkan pula pengeluaran Anda selama satu bulan (cicilan hutang + pengeluaran rutin + kebutuhan pribadi atau lifestyle). Total penghasilan dikurangi total pengeluaran adalah sisa uang Anda. Jika sisanya minus, berarti keuangan Anda tidak sehat.

Jika kondisi keuangan Anda sudah terdeteksi tidak sehat, langkah yang harus Anda lakukan adalah mencari pengeluaran yang menjadi akar masalah. “Kita coba selama 30 hari untuk mencatat setiap pengeluaran, sekecil apapun. Kalau tidak kuat, ya satu minggu dulu. Nanti akan ketahuan, mana biaya-biaya yang berlebihan yang seharusnya tidak dikeluarkan. Meskipun dalam jumlah kecil, efeknya akan besar jika dibiarkan,” ujar Ligwina, saat seminar "Sudah Sehatkah Kondisi Keuangan Anda?" dalam event Indonesia Financial Expo & Forum di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (19/6/2011).

Setelah menemukan pengeluaran-pengeluaran yang tidak penting, maka Anda bisa menghindari pengeluaran di pos tersebut agar kondisi keuangan Anda membaik. “Misalnya Anda sudah menjatah uang belanja masakan di rumah Rp 25.000 sehari, tapi ternyata pada saat sarapan Anda membeli roti sebelum memasak, harganya Rp 10.000. Dalam 30 hari, jumlahnya mencapai Rp 300.000. Hal-hal kecil seperti ini tidak disadari tapi berdampak terhadap total pengeluaran Anda,” tambah Ligwina.

Jika akar masalahnya sudah menyangkut penggunaan kartu kredit, Ligwina menyarankan agar penggunaan kartu kredit dihentikan. “Lunasi dulu semua tagihannya, baru pakai lagi,” tegasnya. Menurut Ligwina, Anda bisa memulai melunasinya dengan membuat program pelunasan kartu kredit. “Tentukan akan berapa lama pelunasannya, lalu akan dibayar dengan cara apa,” tambahnya.

Setelah kondisi keuangan Anda pulih, Ligwina memiliki tips agar kondisi keuangan Anda terjaga kesehatannya. Pertama-tama Anda harus tahu jumlah penghasilan Anda secara keseluruhan, baik dari gaji bulanan, hasil bisnis, saham, deposito, dan sebagainya. Jika ternyata memiliki utang, cicilan utang Anda tidak boleh lebih dari 30 persen total penghasilan. Lalu pisahkan uang untuk premi asuransi, kebutuhan rumah tangga, transportasi, kebutuhan anak, kebutuhan keluarga, kebutuhan pekerja (kalau ada), dan untuk biaya kesehatan. Sisanya, bisa Anda gunakan untuk kepentingan pribadi seperti liburan atau shopping.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com