Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perilaku Anda yang Akan Ditiru Anak

Kompas.com - 23/08/2011, 13:23 WIB

KOMPAS.com - Anak-anak selalu dianalogikan sebagai spons basah yang mudah menyerap apa saja. Tetapi, bagaimana Anda dapat memastikan bahwa ia hanya menyerap hal-hal yang baik saja, dan bukannya hal-hal yang buruk saja?

Tidak ada cara lain kecuali membiasakan diri untuk selalu berperilaku baik di hadapannya, dan tentu saja ketika ia tak bersama Anda. Sebab meskipun belum bisa berbicara, anak sudah pintar meniru hanya dari mengamati tingkah laku Anda. Jadi sebelum Anda melontarkan kata-kata makian yang segera menjadi kata-kata favoritnya, amati 12 hal penting yang dipelajari anak dari perilaku Anda.

1. Berbicara kasar
Bila ia menyapa ayahnya dengan nama panggilannya, mungkin masih terdengar lucu. Tetapi bagaimana bila ia mengucapkan kata-kata kasar yang biasanya keluar dari mulut Anda? Si kecil mungkin tidak memperhatikan Anda, tetapi telinganya aktif mendengarkan apapun yang Anda ucapkan. Jangan kaget bila ia tiba-tiba mengumpat di depan neneknya, atau menirukan ucapan Anda mengenai kebiasaan buruk tetangga, tepat di hadapannya!

2. Rasa sayang
Cara terbaik mengajarkan cara menunjukkan rasa sayang pada anak adalah dengan memberikan contohnya sejak ia kecil. Tunjukkan bahwa Anda peduli dengan keluarga, guru, orang-orang tak mampu, bahkan binatang piaraan Anda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak berkembang dengan perhatian yang penuh kasih, baik secara kognitif maupun fisik.

3. Perilaku
Berikan contoh berperilaku yang manis saat di meja makan, berkunjung ke rumah teman, atau dimana pun, agar si spons kecil ini pun menyerap hal-hal yang baik tersebut. Jelaskan kata-kata yang seharusnya digunakan, seperti "tolong" dan "terima kasih", atau meminta maaf ketika membuat kesalahan.

4. Berbagi
“Ini punyaku!” Itulah kata-kata favorit si kecil ketika mainan atau makanannya diminta oleh orang lain, dan ia menolaknya. Anda bisa mengajarkannya dengan membagi makanan Anda kepadanya dan kepada teman-temannya, lalu jelaskan mengapa Anda melakukannya. Dorong kebiasaan berbagi saat di rumah maupun di sekolah, dan berikan pujian ketika ia melakukannya.

5. Makan sehat
Sangat tidak adil bila Anda memaksa si kecil makan sayur, sementara Anda enak-enakan makan sate, bakso, atau es krim. Kebiasaan makan anak sebenarnya diwarisi dari orangtuanya; bahkan selera makan anak terbentuk sejak ia masih dalam kandungan. Oleh karena itu, usahakan menyediakan makanan dengan gizi seimbang dan makanlah bersama mereka. Tunjukkan ekspresi wajah yang menggambarkan lezatnya makanan, untuk menggoda mereka ikut makan.

6. Percaya diri
Asah kepercayaan diri anak dengan mempertahankan kepercayaan diri Anda. Meskipun Anda termasuk orang yang bisa menertawakan diri sendiri, usahakan untuk tidak mencela diri Anda di depan cermin, di atas timbangan badan, atau ketika Anda membuat kesalahan. Bila anak tumbuh dengan citra diri yang sehat, ia akan mampu mengatasi berbagai hambatan dalam hidupnya, entah dalam hal percintaan, profesional, atau yang lain. Puji kebaikan, prestasi, dan kemajuan yang dibuat anak, agar ia pun bangga terhadap apa yang telah dilakukannya.

7. Menghargai diri sendiri
Anak perlu diajarkan untuk menjadi murah hati dan berbagi, namun yang tak kalah penting adalah menunjukkan pada mereka bagaimana mengatur batas-batas bagi mereka sendiri. Bila Anda terlalu penurut, anak akan belajar bahwa ia akan mudah mengambil keuntungan dari Anda. Dari sikap Anda tersebut, ia mungkin berkembang menjadi anak yang selalu mengalah dan tidak pernah mendapatkan apa yang ia inginkan.

8. Menghargai orang lain
Kebalikan dari hal di atas, anak juga akan belajar dari Anda bagaimana menghargai orang lain. Begitu ia masuk taman kanak-kanak, sikap sarkasme yang diwarisinya dapat berkembang menjadi orang yang dianggap sok tahu. Hal ini tentu akan membuat orang lain malas berteman dengannya. Maka, ketika sedang membicarakan hal-hal buruk, pastikan si kecil sedang tidak ada di sekitar Anda.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com