Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Busana Muslim Universal ala Pasaraya

Kompas.com - 29/08/2011, 10:47 WIB

KOMPAS.com - Area belanja busana rancangan desainer Indonesia, d'Designers di lantai dasar Pasaraya: The Pride of Indonesia, meriah dengan busana muslim aneka gaya. Busana muslim ditafsirkan berbeda oleh 54 perancang Indonesia, dengan beragam pilihan yang disesuaikan selera pribadi masing-masing. Contohnya seperti ditampilkan d'Designers di puluhan gerainya, serta dalam pagelaran busana Wajah Mode in Ramadhan yang digelar di pusat perbelanjaan yang berlokasi di kawasan Blok M, Jakarta Selatan ini.

"Fashion busana muslim kini lebih berkembang. Berbagai pilihan gaya busana muslim tersedia, dan pilihan kembali ke gaya individu. Setiap orang punya pilihan untuk mengenakan busana muslim, karena setiap orang punya gaya masing-masing," tutur Medina L Harjani, Presiden Direktur Pasaraya kepada beberapa media di sela pagelaran busana Wajah Mode in Ramadhan Pasaraya, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kaftan yang universal

Empatbelas perancang yang tampil pada  hari keempat Wajah Mode in Ramadhan 2011 menyuguhkan pilihan koleksi busana muslim lengkap dengan jilbab dan kerudung, hingga busana tertutup yang terinspirasi dari busana muslim. Desainer busana muslim seperti Dian Pelangi, Najua Yanti, menyediakan kebutuhan busana muslim sesuai pakem: tertutup, tidak ketat, hanya memperlihatkan wajah dan telapak tangan, dengan rancangan lebih modern dan modis.

Sementara perancang lain mengadopsi busana muslim dalam garis rancang yang mendekati pakem, namun tetap memerhatikan kaidah busana muslim seperti tertutup, longgar, dengan rambut yang tertutup sebagian dengan kerudung atau selendang.

"Koleksi busana muslim di d'Designers lebih bermakna universal. Tak hanya bisa dipakai oleh perempuan muslim berjilbab, namun juga bisa dikenakan siapa saja. Bahkan non muslim juga bisa mengenakan kaftan misalnya," jelas Medina.

Dian Pelangi misalnya, menampilkan koleksi bertema High Street Indiana. Perancang berusia 20 ini menghadirkan busana muslim dengan pilihan warna cerah, berkesan modern, chic, bergaya khas anak muda. Kreasi jilbab ala Dian Pelangi juga khas, unik dan gaya, yang kini menjadi tren di kalangan anak muda.

Sementara Najua Yanti, dengan koleksi Capturing Beauty, memberikan pilihan model abaya dengan gradasi warna. Selain itu juga vest panjang yang menutupi badan, serta kreasi jilbab bertumpuk dengan padu padan warna kontras yang selaras.

Lain lagi dengan perancang ternama Ghea S Panggabean, yang menghadirkan koleksi kaftan bernuansa etnik, dengan selendang yang bisa diaplikasikan sebagai kerudung. Pilihan warna kaftan ala Ghea juga sejalan dengan Dian dan Najua. Para perancang ini memilih warna cerah, karena bagi mereka busana muslim tak hanya terpaku pada warna gelap saja. Namun, warna gelap masih bisa ditemukan di beberapa koleksi busana muslim.

Musa Widyatmodjo tampil di sekuen kedua dalam pagelaran busana ini, dengan menghadirkan koleksi Eastern(she)ll. Cangkang kerang di pesisir pantai menjadi sumber inspirasi Musa dalam merancang busana di Hari Fitri berwarna putih ini.  Unsur tumpuk berlapis serta bergelombang dihadirkan Musa dalam detail busana rancangannya. Sekilas, rancangan Musa terlihat sederhana, dengan model tunik dengan setelan celana atau rok panjang. Namun detail yang diberikan mampu membedakan busana siap pakai untuk hari raya ini dengan yang lainnya.

Batik, songket, jumputan, dan leopard print
Dari segi pemilihan bahan dan motif, Anda bisa menemukan keberagaman dalam koleksi 54 perancang ini. Para perancang tampak berusaha mengeksplorasi kekayaan kain tradisional nusantara untuk berbagai koleksinya.

Dina Midiani, perancang yang banyak mengeksplorasi kain batik dengan berbagai motif lain, kali ini mengangkat tema Eco Ethnic. Ia mengombinasikan motif batik dengan garis-garis vertikal seperti pada lurik Jogja. Keunikan rancangannya terletak pada penempatan motif garis-garis ini. Garis tersebut bisa terdapat di lengan, tepi bawah rok, atau separuh pundak dan lengan. Koleksi busananya banyak mengombinasikan warna ungu pada garis dan dasar hitam pada batiknya yang bermotif bunga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com