Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penyebab Utama Perut Buncit

Kompas.com - 01/09/2011, 14:31 WIB

KOMPAS.com — Sudah setia dengan makanan-makanan yang dapat membuat pinggang ramping, tetapi perut masih saja buncit. Apa iya, lemak di perut begitu susahnya untuk dibuang?

Jangan langsung menyalahkan lemak di perut karena ternyata ada kesalahan-kesalahan umum yang sering dilupakan orang ketika menjalankan program diet. Kesalahan apa sajakah itu?

Pulang kerja, langsung "parkir" di depan televisi.
Mari kita ingat bersama. Saat sampai di rumah, kita langsung mengambil makanan atau camilan dan menghabiskannya di depan televisi. Tanpa sadar, porsi makan malam yang seharusnya sedikit menjadi hampir sama dengan porsi makan siang.

Sebuah penelitian yang dilakukan University of Oulu menyebutkan, orang yang melakukan kebiasaan itu akan dengan cepat menumpuk 10 persen lemak di perut. Bahkan 10 persen lemak yang bertambah itu ditumpuk hanya dalam jangka waktu 2 jam. Pada orang yang tidak menghabiskan makanan di depan televisi pada malam hari atau yang melakukan olahraga ringan saat iklan televisi tengah berlangsung, mereka berhasil melunturkan lemak perut.

Tak bisa lepas dari olahan tepung terigu.
Bagi yang selalu sarapan dengan roti, mungkin Anda akan sedikit sulit jika harus menggantinya dengan menu sarapan lain. Sebenarnya yang perlu kita ubah hanyalah mengganti roti dari tepung terigu menjadi roti dari gandum utuh. Dengan perubahan bahan baku ini, kita bisa mengurangi 85 gram lemak perut setiap harinya.

Penelitian juga membuktikan, orang yang mengonsumsi olahan gandum lebih sering akan dengan mudah memotong total kalori yang masuk ke dalam tubuhnya. Penelitian ini diumumkan di American Journal of Clinical Nutrition.

Terlalu lama tenggelam dalam stres.
Rasa panik, cemas, takut, atau stres akan menaikkan hormon kortisol. Hormon ini akan memberikan efek domino yang negatif pada tubuh karena kita akan jadi mudah sekali lapar dan metabolisme tubuh bekerja lebih lambat. Alhasil, perut semakin buncit dan lingkar pinggang pun melebar.

Ayo buang stres. Caranya, duduk dengan tenang, tutup kedua mata, dan tarik napas dalam-dalam secara perlahan. Setelah itu, embuskan napas dari mulut kita dalam 8 hitungan. Terus lakukan sampai kita merasa rileks.

"Ngemil" tengah malam.
Saat kita mengalami kesulitan tidur atau terpaksa bergadang, rasa lapar biasanya akan datang menghampiri ketika jam sudah menunjukkan lewat tengah malam. Kita pun melangkahkan kaki ke dapur dan membuka lemari makanan atau kulkas. Tanpa pikir panjang, kita membiarkan tangan memilih makanan seperti cokelat, keripik, atau bahkan mi instan. Jika ini yang terjadi, ya jangan heran jika perut kesulitan untuk tanpa timbunan lemak.

Sebenarnya, kita boleh saja menikmati camilan pada malam hari. Hanya, kita harus memilih makanan yang "aman" bagi perut dan lingkar pinggang. Misalnya kacang almon, susu rendah lemak, atau yoghurt rendah lemak. Camilan-camilan ini akan membuat perut kita kenyang lebih lama dan perut jauh dari tumpukan lemak.

Akan tetapi perlu juga diingat, sebaiknya 2 jam sebelum tidur, kita harus berhenti mengunyah. Setelah itu, matikan lampu dan tutuplah mata. "Tidur dan bangunlah pada pagi hari dengan lebih bersemangat," saran Janis Jibrin RD, pakar nutrisi yang juga penulis buku The Supermarket Diet.

Lakukan sedikit perubahan dan mulai rasakan bagaimana tiba-tiba perubahan itu membuang tumpukan lemak pada perut kita.

(Prevention Indonesia Online/Siagian Priska)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com