Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Anak Disiplin dan Lebih Teratur

Kompas.com - 07/09/2011, 10:08 WIB

KOMPAS.com - Umumnya anak usia 6-7 sudah bisa membaca jam. Kemampuan mengenal waktu dan hari bisa dilatih sejak batita. Semakin dini anak-anak dikenalkan pada konsep waktu, pemahamannya semakin baik. Dengan begitu, anak tak lagi kesulitan menyebutkan hari dan mengenali perubahan waktu. Alhasil, anak-anak bisa mengikuti jadwal dan melatih kedisiplinan sejak dini. Selain juga menyukai keteraturan seperti pembiasaan jam berapa harus bangun pagi, mandi, makan, tidur siang, tidur malam.

Suwardi MPd, Ketua Program PAUD dari Fakultas Psikologi dan Pendidikan, Universitas Al-Azhar Indonesia mengatakan anak-anak yang terlatih mengikuti jadwal sejak kecil akan tumbuh menjadi pribadi disiplin. Selain juga memahami keteraturan yang menjadi bagian kedisiplinan. Namun memang pemahaman konsep waktu ini perlu dilatih terus menerus dan berulang.

"Dalam jangka panjang, keteraturan ini akan berbuah pada kesehatan, kemandirian, hingga prestasi akademik di usia sekolah," jelas Suwardi.

Konsep waktu yang bisa dikenalkan kepada anak terdiri atas:
* Sekarang
Di usia batita, hal yang paling mudah dipahami adalah apa yang sedang dilakukannya saat itu. Perkenalkan konsep "sekarang" pada batita. Sebagai stimulasi, saat anak melakukan suatu kegiatan, orangtua bisa menanyakan apa yang sedang dilakukannya. "Adik sekarang sedang main apa? Oh, main mobil-mobilan?" Ini akan membuatnya memahami konsep sekarang atau saat ini.

Selain bentuk pertanyaan, bantu anak mengenali konsep waktu "sekarang" dengan kalimat perintah yang sederhana. Misalnya, "Yuk, kita mandi sekarang!"

* Tadi
Setelah konsep sekarang atau saat ini, konsep waktu yang juga mudah dipahami batita adalah "tadi" atau kejadian yang sudah terlampaui. Sebagai stumulasi, ingatkan kejadian yang baru saja dialami anak. "Adik tadi pagi minum jus apa? Oh, jus wortel. Enak tidak?"

Melalui pertanyaan tersebut ia belajar memahami konsep waktu yang telah lampau. Gunakan juga peristiwa yang berkesan untuk membantu anak memahami konsep waktu yang telah lampau.

* Nanti
Konsep "nanti" sedikit lebih sulit dipahami batita karena belum ada kejadiannya. Ia berusaha keras membayangkan apa yang dimaksud nanti. Tak heran jika ia terus menagih apa yang dijanjikan kepadanya. Itu tandanya ia sedang belajar memahami maksud kata nanti.

Sebagai stimulasi, gunakan aktivitas rutin yang telah dipahaminya sebagai penanda waktu. Misal, "Nanti setelah Adek tidur siang, kita pergi ke supermarket ya."

Gunakan juga kejadian yang sudah dipahaminya untuk mengenalkan maksud kata nanti. Misalnya, mengenalkan hari Minggu dengan mengingatkannya yakni ketika ayahnya tidak pergi ke kantor. Konsep "nanti" juga bisa digunakan untuk menunjukkan lamanya waktu.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com