Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-Hati dengan Bahasa Tubuh Saat Berkomunikasi

Kompas.com - 10/09/2011, 10:55 WIB

KOMPAS.com - Anak-anak membutuhkan bimbingan dan arahan dari orangtuanya. Hanya dengan komunikasi, kebutuhan anak ini bisa terpenuhi. Komunikasi akan membuahkan hasil yang baik, jika orangtua bisa menyampaikan maksud dengan kata-kata, suara, dan bahasa tubuh yang tepat.

Praktisi komunikasi, presenter, pendiri TALKinc dan ibu dua anak, Becky Tumewu menjelaskan dampak dari kata, suara, bahasa tubuh terhadap anak, jika tidak disampaikan dengan cara yang tepat.

"Komunikasi melalui kata-kata hanya memiliki dampak tujuh persen. Sedangkan suara berdampak 38 persen, dan bahasa tubuh punya dampak besar, 55 persen. Jadi hati-hati dengan bahasa tubuh Anda saat berkomunikasi dengan anak," kata Becky dalam talkshow parenting bagian dari program Daycare PT Unilever Indonesia, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Saat berkomunikasi dengan anak, orangtua perlu memilih kata, menggunakan intonasi suara, bahkan menunjukkan bahasa tubuh yang tepat. Sebagai contoh, ketika anak berbuat kesalahan, dan ia mengutarakannya pada Anda sebagai orangtuanya, namun Anda menunjukkan sikap panik atau respons tak menyenangkan, anak bisa saja merasa tak nyaman. Pada akhirnya, anak takkan lagi mau terbuka untuk bercerita kepada Anda.

Bahasa tubuh Anda yang tidak tepat membuat anak sungkan untuk menjalin komunikasi dengan Anda. Begitu juga dengan intonasi suara. Saat Anda mengatakan tidak marah namun mengucapkannya dengan nada suara yang tinggi, komunikasi tak berjalan efektif kepada anak.

"Anak peniru ulung. Apa yang dilihatnya akan dilakukannya. Children see children do. Kalau orangtua bicara atau bertindak keras dan kasar, anak akan mengikutinya. Anak kemudian belajar, bahwa sikap kasar boleh dilakukannya kepada siapa saja, seperti orangtuanya yang melakukannya kepada orang lain. Orangtua adalah pahlawan bagi anak, meski anak-anak tak mengakuinya. Karenanya orangtua perlu berhati-hati dengan kata-kata, suara, apalagi bahasa tubuhnya," jelas ibu dari Tara (11) dan Kaila (8).

Terkadang, kata Becky, orangtua melakukan kesalahan. Tak sengaja bicara kasar di depan anak, atau menunjukkan bahasa tubuh yang tak layak di depan anak. Termasuk juga menggunakan intonasi suara yang keliru saat bicara dengan anak. Siapa pun bisa berbuat kesalahan. Karena itu di sinilah pentingnya peran komunikasi.

"Anak yang sulit meminta maaf saat melakukan kesalahan belajar dari orangtua yang gengsi minta maaf, termasuk kepada anaknya, saat melakukan kesalahan. Meminta maaf dan memberikan penjelasan bisa menjadi salah satu bentuk komunikasi dan pembelajaran bagi anak. Komunikasi bukan sekadar mengungkapkan pendapat, ide, gagasan, namun juga bentuk pengajaran di usia dini pada anak," kata perempuan kelahiran 27 Mei 1970 ini.

Bentuk komunikasi bisa dilakukan sejak dini, kapan saja dan di mana saja kepada anak. Mulai dengan mengobrol berdua mengenai berbagai hal. Termasuk juga membahas lagu atau film kesukaan anak. Bukan sekadar obrolan, namun juga bentuk pembelajaran anak mengenai perilaku, bahkan hingga pendidikan moral.

"Tara menyukai sebuah lagu, namun ia bilang ada kata kasar di lirik lagu tersebut. Setelah saya tahu, ternyata satu kata itu bukan bermaksud kasar namun hanya bentuk penegasan. Setelah diberikan penjelasan, Tara bisa memahami maksudnya, cukup dengan membuang kata itu saat menyanyikan lagu, ia tetap bisa menikmati lagu kesukaannya. Yang terpenting bagi anak adalah pendampingan orangtua, dan orangtua tak segan memberikan penjelasan atas setiap pertanyaan anak," lanjutnya.

Karena orangtua adalah pahlawan bagi anak-anak, setiap hal kecil yang Anda lakukan menjadi teladan baginya. Jika sikap terbuka, kemauan mendengarkan, berbicara dengan suara yang membuat anak nyaman, serta bahasa tubuh yang menenangkan, menjadi kebiasaan harian, anak-anak belajar menyontoh darinya. Apalagi jika orangtua memberikan contoh positif melalui kata-kata, intonasi suara, dan bahasa tubuh yang tepat saat berkomunikasi.

"Setiap anak unik dan berbeda. Setiap orangtua juga memiliki gaya pengasuhan yang tak sama, karena perbedaan kebutuhan anak-anak yang memang berbeda. Gaya komunikasi saya dengan orangtua lain boleh jadi berbeda. Namun yang terpenting adalah memastikan di rumah selalu ada komunikasi antara orangtua dan anak, dalam hal apa pun," tandas Becky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tempat Sewa Baju Pengantin Adat di Jakarta, di Mana Saja?

Tempat Sewa Baju Pengantin Adat di Jakarta, di Mana Saja?

Look Good
Sederat Karya Mendiang Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo

Sederat Karya Mendiang Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo

Feel Good
3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Fitting Baju Pengantin Adat Batak

3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Fitting Baju Pengantin Adat Batak

Look Good
Jarang Beli, Rania Yamin Lebih Sering Pakai Baju Eyang

Jarang Beli, Rania Yamin Lebih Sering Pakai Baju Eyang

Look Good
Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia, Ketahui 6 Fakta Mooryati Soedibyo Sang 'Empu Jamu'

Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia, Ketahui 6 Fakta Mooryati Soedibyo Sang 'Empu Jamu'

Feel Good
Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Ini Sederet Kiprahnya

Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Ini Sederet Kiprahnya

Feel Good
Tips dan Cara Tepat Menyimpan Baju Pengantin di Rumah

Tips dan Cara Tepat Menyimpan Baju Pengantin di Rumah

Look Good
Zodiak yang Paling Setia dalam Hubungan dan Pertemanan, Apa Saja?

Zodiak yang Paling Setia dalam Hubungan dan Pertemanan, Apa Saja?

Feel Good
Awas, Terlalu Lama Main Gawai Picu Tantrum pada Anak

Awas, Terlalu Lama Main Gawai Picu Tantrum pada Anak

Feel Good
Viral Bayi Meninggal Setelah Dipijat Nenek, Begini Cara Menolak Saran Pengasuhan Orang Terdekat 

Viral Bayi Meninggal Setelah Dipijat Nenek, Begini Cara Menolak Saran Pengasuhan Orang Terdekat 

Tanya Pakar - Parenting
Ada Tempat Bikin Baju Pengantin Batak di Jakarta, Apa Warna Terfavorit?

Ada Tempat Bikin Baju Pengantin Batak di Jakarta, Apa Warna Terfavorit?

Look Good
Cerita Para Atlet Disabilitas, Tetap Semangat di Tengah Keterbatasan

Cerita Para Atlet Disabilitas, Tetap Semangat di Tengah Keterbatasan

Feel Good
Sering Disepelekan, Ini 6 Kebiasaan yang Menurunkan Fungsi Otak

Sering Disepelekan, Ini 6 Kebiasaan yang Menurunkan Fungsi Otak

Feel Good
9 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar

9 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar

Feel Good
6 Jenis Kain yang Berbahaya bagi Bayi, Ketahui Risikonya 

6 Jenis Kain yang Berbahaya bagi Bayi, Ketahui Risikonya 

Feel Good
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com