Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Batita Disiplin, Pahami Cara Pikir Mereka

Kompas.com - 13/09/2011, 11:22 WIB

KOMPAS.com - Anda pasti setuju, anak perlu diajarkan disiplin sejak dini. Namun, ternyata mengajarkan hal ini kepada anak berusia di bawah tiga tahun (batita) tidaklah mudah. Di satu pihak, orangtua ingin mengajarkan mereka untuk mengikuti aturan yang sudah dibuat demi kebaikan mereka. Di lain pihak, anak-anak pada usia ini sudah menjadi lebih mandiri dan mulai merasa diri mereka sebagai individu. Tetapi, mereka juga masih belum dapat menyampaikan keinginan dan memiliki nalar yang baik.

"Para batita sudah paham bahwa segala yang mereka lakukan akan memberi hasil. Mereka merasa punya kekuatan untuk melakukan sesuatu," kata Claire Lerner, ahli perkembangan anak dan direktur organisasi yang bergerak di bidang parenting, Zero to Three. "Mereka tidak mau diperlakukan seperti bayi lagi. Masalahnya, kendali diri mereka masih sangat rendah dan kemampuan rasionalnya juga belum sempurna. Ini yang membuat para orangtua jadi jengkel," tambahnya.

Agar para orangtua dapat mengajarkan batitanya disiplin, Lerner menyarankan untuk terlebih dulu memahami jalan pikiran dan perasaan mereka. Para orangtua harus ingat bahwa anak-anak bukanlah orang dewasa dalam bentuk mini. Mereka mungkin masih belum dapat memahami apa yang Anda katakan maupun perintah yang Anda sampaikan. Untuk itu Anda perlu menyatakan bahwa Anda tahu apa yang mereka rasakan. Katakan bahwa Anda tahu dia tidak suka apabila diajak mandi di saat sedang menonton, atau marah jika harus berhenti main dan pergi tidur siang. Setelahnya, sertai dengan memberinya pengertian, mengapa hal itu perlu dilakukan.

"Orangtua harus menentukan batasan bagi anak. Namun, lakukanlah dengan cara yang baik, sehingga memperlihatkan bahwa Anda menghargai anak. Dengan begitu, anak juga bisa belajar menghadapi rasa frustrasi atau kesal, dan juga mematuhi peraturan," kata Lerner.

Selain itu, kata Lerner, Anda juga bisa memberikan pilihan pada anak, untuk menunjukkan rasa respek Anda terhadapnya dan bahwa Anda memahami perasaannya. Misalnya, dengan bertanya pada anak apakah dia mau membawa buku favoritnya atau snack saat akan pergi naik mobil. Ini akan membuat anak berpikir, mereka masih bisa punya kendali atas dirinya sendiri, meskipun Anda juga tetap memegang kendali utama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com