Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Batik Indonesia Pilihan Perancang Dunia

Kompas.com - 23/09/2011, 18:53 WIB

KOMPAS.com - Batik terbukti punya daya tarik. Perancang dunia pun antusias merancang busana siap pakai berupa gaun malam dan busana kasual, menggunakan batik yang unik. Inilah yang akan ditampilkan di Malam Seni Budaya bagian dari kegiatan World Batik Summit, 28 September hingga 2 Oktober 2011, di Jakarta Convention Center.

Anda bisa menjadi saksi, seperti apa pesona kain batik tulis dan cap, yang diterjemahkan perancang lintas bangsa. Malam Seni Budaya ini rencananya diadakan 29 September, bertempat di ruang Cendrawasih 1-3, JCC.

"Perancang dari luar negeri akan menghadirkan gaun malam menggunakan bahan batik dari Indonesia," jelas Ika BS Wahyudi, Ketua Bidang Malam Budaya BWS dari Yayasan Batik Indonesia, kepada Kompas Female, seusai konferensi pers di Jakarta, Jumat (23/9/2011).

Sebagai pembuka acara, anak-anak akan membagikan syal batik kepada tamu. Selanjutnya rangkaian pertunjukkan seni budaya disuguhkan. Termasuk pagelaran busana melibatkan 11 desainer dari Indonesia, Jepang, Malaysia, China yang akan menghadirkan koleksi batik Indonesia dalam busana siap pakai.

Perancang ternama Indonesia seperti Chossy Latu, Sebastian Gunawan, Carmanita dijadwalkan tampil perdana, begitu pun dengan Lun Kun, desainer dari China.

Sementara segmen kedua, label batik asal Solo, Danar Hadi, dan label batik ternama Parang Kencana akan tampil bersamaan dengan Ramli, Anne Avantie, juga Deannor dari Malaysia dan Kaoru dari Jepang.

Batik pilihan perancang dunia

Lebih lanjut Ika menjelaskan, pihaknya mengirimkan 30 jenis batik asli Indonesia kepada perancang asing untuk menghadirkan busana siap pakai saat pagelaran busana. Para perancang ini kemudian berkreasi dengan batik pilihan mereka.

Lun Kun memilih kain batik koleksi Danar Hadi untuk merancang gaun malam, kata Ika. Sementara Deannor menyukai motif batik Madura dari label Pesona Madura, buatan perajin asal Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura.

"Deannor merancang gaun malam dengan mengombinasikan batik Malaysia dan Indonesia. Deannor sendiri sudah memiliki butik di Milan," kata Ika.

Sedangkan, Sarasakan (rumah batik dalam bahasa Jepang) Kaoru memilih batik Pekalongan, Cirebon, dan Yogyakarta. Kaoru, pemilik rumah batik di Tokyo merancang busana kasual yang kental dengan karakter Jepang menggunakan batik Indonesia.

Kaoru tak hanya antusias dalam memilih dan merancang batik Indonesia. Ia dan suaminya menyenangi batik Indonesia. Bahkan suaminya adalah seorang kolektor 8.000 kain tradisional Indonesia yang dikumpulkannya selama 42 tahun terakhir.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com