Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kok Tidak Bisa Bersalin Normal?

Kompas.com - 27/09/2011, 07:52 WIB

KOMPAS.com - Ada beberapa kondisi yang menjadi alasan utama mengapa ibu tak bisa bersalin normal. Bahkan keputusan tidak bisa bersalin normal bisa terjadi saat proses bersalin. Meski sebelumnya ibu diprediksi bisa melahirkan normal, namun kondisi tertentu saat persalinan berlangsung turut menentukan apakah ibu bisa melahirkan normal atau tidak.

Berikut sejumlah kondisi yang menjadi alasan mengapa ibu tak bisa bersalin normal, seperti dijelaskan dr Oni Khonsa, SpOg dari RS Persahabatan, Jakarta Timur.

* Gawat janin
Boleh jadi pada pemeriksaan sebelumnya, kondisi janin terbilang bagus. Tetapi pada saat persalinan berlangsung tiba-tiba melemah, semisal terjadi fetal distress di mana detak jantung janin tiba-tiba melambat. Cara memantaunya bisa lewat doppler atau USG.

Dokter akan segera mengobservasi, apakah proses persalinan normal akan terus dilanjutkan atau tidak. Yang jelas, kondisi ini membuat janin bertambah lemah dan semakin tak mampu keluar.

* Persalinan macet
Jika ibu tak mampu mengatur nafas dan mengejan dengan baik, sehingga bayi tak kunjung lahir, biasanya ibu akan kepayahan dan tak kuat mengejan. Pada kondisi ini bila ibu panik, risiko persalinan macet mungkin terjadi.

* Kegagalan induksi
Normalnya, usia kandungan cukup bulan adalah 38-40 minggu. Namun jika hingga usia kandungan lebih dari 40 minggu belum ada tanda-tanda bayi akan lahir, maka dokter segera menjadwalkan persalinan.

Untuk merangsang kontraksi, biasanya ibu akan diberikan suntikan induksi. Tetapi induksi punya batas waktu, jika pembukaan tak kunjung bertambah dan tak ada tanda-tanda bayi akan keluar, dokter bisa memutuskan operasi sesar.

Kalau di diamkan bisa membahayakan ibu, mengingat otot-otot rahim mengalami kelelahan karena dipaksa terus berkontraksi. Sementara pada janin, mungkin saja detak jantungnya mulai melemah ditambah kondisi air ketuban yang semakin sedikit, sehingga membahayakan jiwanya.

* Ibu menderita hipertensi
Sebenarnya, ibu yang menderita hipertensi bisa menjalani persalinan normal, asalkan tekanan darahnya terkontrol.

(Nakita/Irfan Hasuki)

Baca juga: 5 Pertanda Tidak Bisa Bersalin Normal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com