Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Motif Batik, Beda Maknanya

Kompas.com - 28/09/2011, 08:50 WIB

KOMPAS.com - Di balik kekayaan motif dan warna batik Indonesia, terdapat makna dan filosofi yang berbeda-beda. "Beda motif, beda pula arti batiknya. Karena semua motif itu pasti ada asal-usulnya sendiri sesuai dengan filosofinya daerahnya," ungkap desainer dan kolektor batik Roland Adam, saat peluncuran "Tribute to Batik" di Pasaraya The Pride of Indonesia, Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (27/9/2011).

Ia lantas memberikan contoh motif batik dan maknanya.

Trutum
Salah satu motif batik yang sangat digemari masyarakat. Motif batik Trutum ini biasanya dikenakan saat upacara pernikahan, terutama untuk orang tua pengantin. Trutum memiliki arti menuntun.

Parang barong
Motif batik ini berasal dari kata "batu karang" dan "barong" yang artinya singa. Parang barong merupakan parang yang paling besar, agung, dan sakral. "Motif ini digunakan di kalangan Keraton untuk acara-acara besar," tambah Roland. Motif ini mempunyai makna agar seorang raja selalu hati-hati dan dapat mengendalikan diri.

Tambal
Arti tambal bermakna menambal atau memperbaiki hal-hal yang rusak. Dulu, kain batik dengan motif ini dipercaya bisa membantu penyembuhan orang sakit, dengan cara menyelimutinya dengan kain batik ini.

Babon angrem
Kain batik ini melambangkan seekor ayam betina yang sedang mengerami (angrem) telurnya dengan penuh kehangatan dan rasa sayang. Penggunaan pada ibu yang sedang hamil menandakan kasih sayang sang ibu pada anaknya.

Sekar jagad
Motif ini melambangkan ungkapan cinta dan untuk memelihara perdamaian.

Sido asih
Motif geometris yang berpola dasar bentuk segiempat ini memiliki arti keluhuran. Ketika mengenakannya, berarti orang ini memiliki pengharapan dan kebahagiaan dalam hidupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com