Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesona Batik Nusantara dalam Koleksi Perancang Dunia

Kompas.com - 30/09/2011, 13:33 WIB

KOMPAS.com - Indonesia mengukuhkan perannya sebagai tuan rumah batik melalui World Batik Summit 2011. Ragam motif batik, dengan keindahan corak dan kearifan lokal serta sejarah di baliknya menjadi sumber kekayaan budaya milik Indonesia. Batik juga cantik diaplikasikan dalam ragam model busana siap pakai. Mulai gaun malam yang elegan, seksi, juga mewah, hingga dress kasual yang modis. Di tangan 11 perancang kenamaan dari Indonesia, Jepang, China, Malaysia, batik nusantara kian memesona.

World Batik Summit 2011, berlangsung mulai 28 September hingga 2 Oktober 2011, di Jakarta Convention Center. Di hari kedua, acara Malam Budaya pun digelar, mengapresiasi penggiat batik di Indonesia. Sejumlah pengharagaan juga diberikan kepada pembatik hingga berbagai pihak yang berperan dalam mengembangkan batik sebagai warisan budaya bangsa, yang diakui dunia sebagai Warisan Budaya Tak Benda.

Perancang busana tak ketinggalan menampilkan batik dalam busana siap pakai berkesan modern, modis, tanpa meninggalkan kekhasan batik. Desainer Indonesia, Chossy Latu membuka peragaan busana dengan koleksi bertema "Twilight Garden". Sebanyak 10 set pakaian siap pakai bernuansa hitam dan putih, yang menjadi ciri khasnya, ditampilkan.

"Inspirasi motif batiknya dari batik Pekalongan, pembatiknya juga asli Pekalongan. Namun saya mengolah batik lebih modern dan elegan. Batik tapi bukan kebaya. Bahannya pun menggunakan taffeta silk jadi agak lebih berat," jelas Chossy yang ditemui Kompas Female sesuai pagelaran busana, di Jakarta, Kamis (29/9/2011) lalu.

Batik Pekalongan ditampilkan berbeda dengan sentuhan Chossy. Model busana batik siap pakai karya Chossy berkesan megah, dengan jaket yang elegan. Tak hanya Chossy yang melirik batik Pekalongan sebagai inspirasi, juga bahan utama pembuatan busananya. Masih dari Indonesia, Sebastian Gunawan juga apik menampilkan busana batik.

Menghadirkan batik Pekalongan yang kaya warna, Sebastian Gunawan mengangkat tema "The Nyonya Glam", menampilkan dress batik berkesan seksi elegan. Gaun malam one shoulder memberikan kesan modern pada motif batik khas Pekalongan, dengan warna cerah. Sebastian menampilkan tujuh set busana batik khusus untuk kaum hawa.

Perancang, kolektor, pecinta batik dari Jepang, Kaoru juga jatuh hati dengan batik Pekalongan. Namun Kaoru bereksplorasi dengan tak hanya terpaku pada satu jenis batik saja. Melalui busana batik kasual, masih untuk perempuan, Kaoru menggabungkan motif batik kuno dengan batik modern, perpaduan unsur budaya Jepang dan Indonesia. Selain Pekalongan, Kaoru menampilkan batik tua Madura, Solo, Cirebon, Yogyakarta dan batik motif Hokokai.

Koleksi Parang Kencana dan Danar Hadi memperkaya pilihan koleksi busana batik. Keduanya menampilkan lebih banyak koleksi busana batik untuk pria. Danar Hadi menampilkan busana pria yang modern, mewah, elegan dengan tetap menonjolkan kharisma batik. Keunikan batik kental menonjol lewat rancangan busana pria Danar Hadi.

Sementara perancang dari China, Lu Kun, menafsirkan batik Danar Hadi dengan versinya sendiri. Mengangkat tema "Miss Shanghai" Lu Kun sukses memukau penikmat batik dan fashion, dengan koleksi terusan panjang yang sederhana namun elegan, menonjolkan kekhasan batik Indonesia. Lu Kun, salah satu desainer yang dipercaya Paris Hilton untuk merancang busana untuknya, menampilkan delapan set busana siap pakai, menggunakan material batik Indonesia, Danar Hadi.

Parang Kencana, dengan motif bunga besar berwarna toska, fuchsia, dusty pink dan merah, memberikan nuansa cerah sarat gradasi warna sebagai ciri khasnya. Sembilan set busana batik, perempuan dan laki-laki, ditampilkan untuk memberikan lebih banyak pilihan gaya berbusana dengan batik nusantara.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com