Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Ciri Fashion yang Ramah Lingkungan

Kompas.com - 24/10/2011, 16:14 WIB

KOMPAS.com - Wacana ramah lingkungan pasti sudah banyak didengungkan. Namun sebagai langkah nyatanya, Enviloka, sebagai salah satu komunitas pecinta lingkungan, mengadakan sebuah fashion exhibition bertajuk "Eco Nic" di Pasific Place, Jakarta Selatan, Sabtu (22/10/2011) lalu.

"Acara ini sebagai wujud kepedulian dari kaum muda pecinta fashion dan lingkungan untuk menggabungkan kedua hal tersebut, agar saling berkesinambungan dan mendukung," ungkap Putri Julia Savitri, ketua Eco Nic dalam sambutannya.

Dalam aksi cinta lingkungan ini, fashion dipilih sebagai ikon untuk gerakan cinta lingkungan karena anak muda umumnya merupakan konsumen dari berbagai produk fashion. Fashion yang ramah lingkungan ini diharapkan mampu mengembalikan ekosistem lingkungan agar tetap seimbang dan bisa tetap fashionable tanpa merusak lingkungan.

"Ajang ini diharapkan bisa mengkampanyekan aksi cinta lingkungan ala anak muda melalui fashion. Karena anak muda adalah pilar bangsa yang akan mewariskan semua kekayaan bangsa," ungkap Wanda Hamidah, artis, aktivis lingkungan hidup, dan anggota DPR.

Untuk menggalang kepedulian anak muda akan fashion yang ramah lingkungan, Enviloka mengadakan bazaar pakaian bertema ramah lingkungan. Bazaar ini menghadirkan 19 booth, dan menggelar peragaan busana dari 18 finalis lomba desain eco fashion yang diikuti beberapa kampus di Indonesia.

Ada sembilan kriteria yang diterapkan dalam  Eco Nic untuk menghasilkan fashion yang ramah lingkungan.

1. Lokal. Aneka produk dalam negeri merupakan salah satu contoh fashion yang ramah lingkungan. Dengan menggunakan produk dalam negeri, emisi yang berakibat polusi udara dari transportasi barang impor bisa dikurangi.
2. Daur ulang. Eco fashion bisa diciptakan dari bahan baku atau material yang sudah ada sebelumnya. Fashion ini bisa didesain dan diciptakan kembali dengan berbagai ide bahkan bentuk baru.
3. Sustainable fashion. Eco fashion bisa meminimalkan dampak fashion di lingkungan. Pakaian yang terbuat dari katun organik aman bagi petani dan pekerja garmen, karena terbebas dari pestisida dan pupuk kimia.
4. Animal free. Tidak melibatkan pengujian hewan. Eco fashion dibuat tanpa menggunakan jaringan kulit atau hewan, misalnya bulu. Bahan organik yang bisa digunakan adalah kain organik yang terbuat dari sumber alami seperti bambu, rami, jelatang, wol, sutra kedelai, kayu, karet, serat pisang. Serat alami yang tumbuh tanpa pestisida dan bahan beracun lainnya bisa menjaga kesehatan manusia dan lingkungan.
5. Bebas bahan kimia. Jika menggunakan pewarna, sebaiknya gunakan pewarna yang diekstrak dari bahan vegetatif seperti buah, biji, sayur, daun, batang, atau tanaman lain.
6. Fair traded. Eco fashion tak melulu hanya meminimalisasi dampak negatif pada lingkungan, tetapi juga pada proses pembuatannya. Tanggung jawab pabrik pakaian terhadap hak asasi manusia, tidak mempekerjakan anak, menetapkan jam kerja yang wajar, dan memberikan upah hidup yang layak. Selain itu, eco fashion yang berpihak pada manusia tidak mengganggu manusia dalam bentuk apapun, misalnya uap, gas, debu, kebisingan, suhu, dan lainnya.
7. Modifikasi kreatif. Produk eco fashion bisa dibuat dengan menggabungkan berbagai keterampilan pengrajin seperti sulaman, batik dan lainnya. Hal ini juga berfungsi untuk melestarikan budaya indonesia.
8. Vintage. Vintage adalah istilah untuk pakaian baru atau tangan kedua ataupun pakaian bekas yang bisa diubah atau dimodifikasi kembali menjadi pakaian baru yang unik.
9. Efisien. Produk yang ramah lingkungan ini bisa menghasilkan manfaat terbesar dengan meminimalisasi penggunaan sumber daya alam, seperti hemat air dan hemat listrik dalam proses produksinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com