Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembesaran Payudara dengan Lemak Tubuh

Kompas.com - 11/11/2011, 10:28 WIB

KOMPAS.com -  Tak semua perempuan memiliki payudara yang indah dan proporsional. Tak heran jika banyak perempuan yang melakukan berbagai upaya untuk memiliki payudara yang indah, dari suntik silikon hingga operasi pemberasan payudara atau breast implant. Sayangnya, tak semua tubuh perempuan mampu menerima benda asing yang ditanam dalam tubuhnya, sehingga berpotensi menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh.

Untuk itulah, Ultimo Aesthetic & Dental Center, klinik kecantikan wajah dan gigi, menghadirkan inovasi terbarunya dalam teknologi bedah plastik, yaitu teknik stem cell breast augmentation. Teknologi ini diharapkan dapat menghilangkan kekhawatiran para perempuan terhadap berbagai efek samping usai menjalani prosedur pembesaran payudara.

"Steam cell breast augmentation ini merupakan salah satu prosedur dalam teknologi bedah plastik dengan menggunakan lemak tubuh sendiri," ungkap dr Enrina Diah, SpBP, spesialis bedah plastik saat media gathering di Ultimo, Plaza Asia, jalan Jendral Sudirman, Jakarta, Kamis (10/11/2011) lalu.

Lemak tubuh ini diproses secara khusus untuk diambil stem cell-nya. Lemak tubuh memang sejak lama diketahui sebagai jaringan yang paling kaya dengan stem cell (sel induk). Tujuan penggunaan stem cell ini adalah untuk meningkatkan ketahanan lemak yang dipindahkan ke bagian payudara, dan meningkatkan kualitas jaringan payudara termasuk bagian kulitnya dengan merangsang regenerasi kulit.

Penggunaan stem cell dari jaringan lemak tubuh ini membuat resiko akibat benda asing seperti kontraktur kapsular tidak lagi ditemui. Selain itu juga tidak akan meninggalkan bekas parut yang terbentuk dalam jaringan payudara.

"Bentuk yang dihasilkan dengan cara ini pun menjadi natural dan lebih kenyal. Dengan teknik ini, payudara bisa diperbesar mencapai 1 1/2 cup sampai 2 cup," tukas Enrina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com