Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Baru Akan Dimulai Awal 2012

Kompas.com - 20/11/2011, 02:56 WIB

Jakarta, Kompas - Proyek Jakarta Emergency Dredging Initiative, atau pengerukan sungai yang didanai Bank Dunia, dipastikan akan dilaksanakan pada awal 2012. Proyek yang tertunda lama ini bisa dijalankan karena pemerintah pusat mengesahkan dua peraturan pemerintah yang menjadi payung hukum proyek tersebut.

Kedua PP itu adalah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2 Tahun 2006 dan revisi PP No 54/2005. PP No 2/2006 berisi Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri. PP No 54/2005 tentang Pinjaman Daerah.

PP No 54/2005 direvisi menjadi PP No 30/2011 dan ditandatangani Presiden pada Februari 2011. Adapun PP No 2/2006 direvisi menjadi PP No 10/2011 pada November ini.

Menurut Asisten Sekretaris Daerah DKI Jakarta Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup M Tauchid, dengan rampungnya dua PP tersebut, Pemerintah Provinsi DKI berharap proyek Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP) atau disebut juga proyek Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) bisa direalisasikan awal tahun 2012. Pekerjaan fisik proyek yang bernilai total Rp 1,35 triliun untuk tahap awal itu akan diprioritaskan di sungai-sungai yang tidak didiami masyarakat.

”Proyek JEDI merupakan program kerja sama Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia untuk menangani persoalan banjir di Ibu Kota Jakarta. Sekarang kita melangkah ke proses negosiasi tiga pihak, yakni antara pemerintah pusat, Pemprov DKI, dan Bank Dunia,” kata Tauchid.

Proses negosiasi akan dimulai akhir November 2011. Diharapkan, awal Desember 2011, proses negosiasi sudah menghasilkan final rencana negosiasi paket pekerjaan antara pemerintah pusat, Pemprov DKI, dan Bank Dunia. Hasil negosiasi itu akan dibawa ke kantor pusat Bank Dunia untuk disetujui. Diharapkan persetujuan finalisasi paket pekerjaan oleh Bank Dunia dapat diselesaikan Januari 2012. Baru pinjaman dapat dicairkan.

Pinjaman dari Bank Dunia untuk Proyek JEDI sebesar Rp 1,35 triliun atau setara dengan 150,5 juta dollar AS. Pinjaman dibagi dua, yaitu pinjaman pemerintah pusat Rp 631 miliar (46,6 persen) dan sisanya pinjaman Pemprov DKI Jakarta Rp 724 miliar.

Dikatakannya, untuk daerah bantaran sungai yang didiami masyarakat, pendataan sudah dilaksanakan. Namun, pada saatnya akan ditentukan batas waktu yang merupakan penentuan data valid warga yang terkena proyek JEDI.

Ditargetkan, finalisasi pendataan ini selesai tahun 2012 sehingga program pemindahan masyarakat dari bantaran sungai bisa dikerjakan pada tahun 2012 dan 2013. ”Anggaran pemindahan masyarakat yang terkena proyek ini sepenuhnya ditanggung Pemprov DKI Jakarta,” ujarnya.

Bank Dunia memastikan dana pinjaman kepada Pemprov DKI sebagai sumber pembiayaan proyek pengerukan 10 sungai, 1 kanal, dan 4 waduk. Ke-10 sungai yang akan dikeruk itu adalah Sungai Grogol, Sungai Sekretaris, Sungai Krukut, Sungai Cideng, Sungai Pakin, Sungai Kali Besar, Sungai Ciliwung, Sungai Gunung Sahari, Sungai Sentiong, dan Sungai Sunter.

Empat waduk yang akan dikeruk adalah Waduk Melati, Sunter Utara, Sunter Selatan, dan Waduk Sunter Timur II. Sementara kanal yang akan dikeruk adalah Kanal Banjir Barat.

Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta Agus Subardono menyatakan, Pemprov DKI akan menyiapkan satu tower rumah susun di Kebon Nanas berkapasitas 100 unit. Rusun itu disiapkan untuk warga dari bantaran Sungai Ciliwung di Kampung Melayu yang kerap terkena banjir. Jika Ciliwung dikeruk dengan proyek JEDI, warga bisa pindah ke rumah susun ini,” kata Agus. (arn)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com