Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyembuhkan Diri dengan Terapi Frekuensi

Kompas.com - 03/12/2011, 23:29 WIB

KOMPAS.com - Self healing menjadi solusi ampuh untuk mengatasi berbagai masalah, bahkan penyakit. Lebih dari 10 terapis atau healers dihadirkan di Namaste Jakarta International Yoga, Healing & Wellbeing Festival 2011, berlangsung 2-4 Desember 2011, di Sport Area Hotel Borobudur, Jakarta.

Satu di antaranya adalah terapis yang juga berprofesi sebagai komposer, Diddi Agephe. Diddi mengandalkan keahliannya meramu musik dan nada, sebagai salah satu metode self healing, yang dikombinasikan dengan teknik meditasi.

Pria 50 tahun yang memelajari berbagai teknik dan metode terapi penyembuhan diri sejak usia 25 ini menciptakan ragam nada untuk membantu individu menyembuhkan dirinya. Diddi bahkan telah menghasilkan sembilan album meditasi sebagai bagian dari terapi frekuensi yang disesuaikan dengan kebutuhan penyembuhan diri setiap orang.

Diddi mencipta ragam frekuensi suara dari kombinasi berbagai nada. Seperti nuansa musik Minangkabau untuk nilai kasih sayang, seni, keterbukaan, sosial, adaptasi dengan keadaan. Lain lagi dengan musik bernuansa Lombok untuk membangkitkan daya imajinasi. Ada juga frekuensi suara yang dihasilkan untuk membangkitkan gairah seks sekaligus juga mengatasi rasa cemas. Bahkan, komposer yang pernah sukses berkolaborasi dengan deretan musisi ternama dalam negeri ini juga menciptakan terapi frekuensi suara untuk menurunkan berat badan.

"Kebanyakan klien yang datang terapi adalah perempuan, namun porsinya hampir berimbang, 60 persen, sedangkan laki-laki 40 persen," jelasnya kepada Kompas Female di Jakarta, Sabtu (3/12/2011).

Mereka yang datang untuk menjalani terapi ini memiliki masalah yang beragam. Mulai masalah emosi, kepercayaan diri, masalah dalam hubungan berpasangan, ingin menurunkan berat badan, mereka yang kecanduan game, hingga masalah seks dan perilaku.

Diddi memulai 1,5 jam terapi dengan konsultasi. Terapi akan berhasil jika klien datang dengan kesadaran sendiri untuk memperbaiki diri atau keadaan. Kesadaran inilah yang kemudian menuntun seseorang untuk mengungkapkan masalah atau trauma yang dialaminya, fokus masalah yang ingin diselesaikannya.

"Agar terapi berhasil, perlu ada rasa saling percaya dan kerjasama antara terapis dan klien," katanya.

Setelah Anda mengungkapkan pokok masalah, terapis akan menggali lebih dalam persoalannya.  Tugas terapis adalah membantu klien untuk mengenali lebih dalam sumber masalah.

Pada tahap ini, pekerjaan terapis mungkin terkesan mudah saja dan bisa dijalani siapa saja. Namun, untuk tahapan berikutnya, hanya Diddi yang bisa. Pengalamannya bersentuhan dengan musik, meditasi, hypnoterapi, penyembuhan diri menghasilkan sebuah teknik terapi yang unik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com