Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duh, Si Dia Kurang Lihai Bercinta!

Kompas.com - 13/12/2011, 10:49 WIB

KOMPAS.com - Entah karena suami memang polos, atau Anda memang lebih berpengalaman secara seksual, akan menjadi sedikit ganjalan ketika si dia tak mampu mengimbangi Anda. Kalau sudah begini, Anda jadi terdorong untuk "mengajarinya" berhubungan seks yang asyik. Namun mengajarkan suami agar lebih pintar di ranjang sama dengan mengajar orang untuk mengemudi. Sebagai pengajar, Anda juga harus mampu mengemudi. Terhadap suami, Anda juga harus tahu mana titik-titik sensitif pada tubuh Anda berdua, dan bagaimana menstimulasinya.

Namun sebelum menyampaikan teknik-tekniknya, yang perlu ditekankan adalah untuk tidak mengeluh atau menyalahkan tindakannya. Hal itu hanya akan membuatnya tersinggung, marah, dan makin tidak mampu tampil prima. Laurie Mintz, PhD, pengajar tetap di University of Florida yang juga pemilik blog Psychology Today, berbagi tips mengenai cara memperbaiki kemampuan si dia di atas ranjang.

Tunjukkan "kuncinya". Kebanyakan perempuan tak akan mencapai orgasme hanya dari intercourse saja, tetapi juga dari stimulasi klitoral. Itulah yang perlu Anda sampaikan kepada pasangan. Mereka akan menjadi pencinta ulung jika mereka tahu "kuncinya". Oleh karena itu, tunjukkan fenomena yang terjadi pada tubuh Anda ini, dan sampaikan apa yang harus ia lakukan.

Pelan-pelan saja. Pria rata-rata membutuhkan waktu 4 menit untuk mencapai orgasme begitu mereka memulai intercourse, sedangkan perempuan butuh sekitar 11 menit untuk stimulasinya saja. Waktu yang dibutuhkan akan meningkat bila Anda dalam keadaan stres atau lelah. Karena itu, jangan selalu berpikir bahwa tujuan bercinta adalah untuk mencapai orgasme. Hal ini hanya membuat Anda berdua ingin buru-buru selesai. Dan, si dia tak akan jadi pencinta yang hebat bila Anda berdua ingin cepat selesai.

Jangan pura-pura lagi. Lebih dari separuh perempuan pura-pura telah mencapai orgasme. Mengapa harus pura-pura? Karena perempuan ingin menjaga perasaan suaminya, demikian menurut artikel Orgasms: You Can't Fake it Till You Make It, yang dimuat di Psychology Today. Padahal jika Anda terus berpura-pura, kemampuan si dia untuk berhubungan seks tidak akan membaik. Justru dia akan berpikir bahwa Anda sudah menyukai apa yang dilakukannya, dan terus melakukan cara yang sebenarnya tidak Anda sukai, atau bahkan menyakiti Anda.

Mulailah bicara. Dalam bukunya, A Tired Woman's Guide to Passionate Sex: Reclaim Your Desire and Reignite Your Relationship, Laurie Mintz menjabarkan mengenai cara memperbaiki komunikasi seksual. Ia mendorong para pasangan untuk lebih sering berdialog mengenai seks. Kalau tidak, bagaimana Anda bisa mengetahui apa keinginan satu sama lain?

Lakukan di dapur. Mintz tidak menyarankan Anda untuk membahas ketidakpuasan saat bercinta di kamar tidur. Sebab, hal itu akan menciptakan kesan negatif mengenai tempat dimana Anda seharusnya ingin bersenang-senang, dan bermesraan. Bahas masalah ini di tempat yang tidak berkaitan dengan aktivitas seks, misalnya di dapur. Namun, pastikan waktunya tepat. Membahasnya ketika sedang terburu-buru atau sedang kelelahan, tidak akan ada gunanya.

Sampaikan dengan kata "aku". Kata "aku" akan mengirimkan pesan mengenai apa yang Anda butuhkan atau inginkan. Misalnya, "Rasanya aku bisa terangsang kalau kamu...." Jangan mengawali kalimat dengan kata "kamu", seperti, "Kamu kok nggak tahu sih, bagaimana membuatku terangsang?" Hal itu hanya akan membuatnya tersinggung dan tersudut.

Berikan instruksi secara verbal dan non verbal. Saat sedang melakukan foreplay, Anda bisa mengatakan, "Pindahkan tanganmu ke sini", atau ajukan permintaan yang lebih spesifik, seperti, "Pelan-pelan, ya." Selain melalui kata-kata, Anda juga bisa menyampaikan hasrat Anda dengan langsung membimbing tangan si dia ke arah mana yang Anda inginkan.

Beri pujian dengan ekspresi atau mengerang. Penelitian menunjukkan, banyak perempuan menganggap bahwa senggama akan lebih menggairahkan bila diekspresikan dengan suara erangan. Hal ini kerap mereka lakukan untuk membantu pasangannya mencapai klimaks. Bila mungkin, lakukan hal ini senatural mungkin. Suara erangan, ditambah hembusan nafas yang kencang, memang menjadi cara menyampaikan pesan bahwa kita menyukai apa yang dilakukannya. Pesan melalui kata-kata juga bisa digunakan untuk memberikan feedback yang positif.

Bahas pengalaman Anda. Menurut penelitian, pasangan yang memiliki kehidupan seks paling memuaskan adalah yang sering membahasnya usai bercinta. Sampaikan apa yang Anda berdua sukai, dan bahas juga apa yang bisa Anda lakukan untuk membuat sesi ini lebih memuaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com