Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wirausaha untuk Ibu Rumah Tangga dan Petani Perempuan

Kompas.com - 15/12/2011, 10:34 WIB

KOMPAS.com - Apapun pilihan Anda, menjadi ibu rumah tangga, bertani di desa, berkarier di kota besar, setiap perempuan mampu berdaya untuk diri dan keluarganya. Perempuan bisa mandiri, termasuk secara finansial asalkan mau mengubah mindset untuk mengembangkan dirinya. Inilah yang dilakukan organisasi sosial Sahabat Wanita, untuk mendorong perempuan di pedesaan agar lebih produktif, berdaya dan mandiri secara ekonomi.

Wirausaha menjadi cara bagi perempuan di pedesaan untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Setiap daerah memiliki kebutuhan berbeda. Perempuan di Madura, lebih berminat mengembangkan usaha dari jamu-jamuan misalnya. Sementara di Tangerang, perempuan petani atau pemilik warung dapat meningkatkan ekonomi keluarga melalui berbagai pelatihan untuk menambah pengetahuan berwirausaha.

Suntikan modal
Pelatihan dan peningkatan wawasan untuk merubah mindset perempuan di pedesaan memang dibutuhkan. Namun tak dapat dipungkiri, suntikan modal dibutuhkan pelaku usaha mikro untuk mengembangkan usahanya. Sahabat Wanita memahami kebutuhan para perempuan wirausaha ini, termasuk pemilik warung dan petani di desa Rancamalang, Kadusirung, Tangerang, Banten.

Chairudin Ahmad Sukri, Retail & Distribution Manager Sahabat Wanita, mengembangkan warung kelontong yang banyak dikelola ibu rumah tangga di Rancamalang.

"Saat ini, terdapat 180 Warung Sahabat, yang disebut sebagai Jaringan Retail Sahabat Wanita di Tangerang dan Tangerang Selatan. Satu warung memiliki satu lead store, perempuan yang kami anggap memiliki leadership. Satu lead store rata-rata membawahi 15 warung," jelas Havid kepada Kompas Female di sela kegiatan pelatihan keterampilan daur ulang di Community Learning Center (CLC) Sahabat Wanita, Rancamalang, Tangerang, Rabu (14/12/2011) lalu.

Untuk pemilik warung, Chairudin mengatakan, Sahabat Wanita memberikan pelatihan keuangan, tata kelola warung, dan tentunya suntikan modal senilai Rp 1-5 juta per orang. "Kami tidak memberikan uang tunai, tetapi lebih kepada modal barang-barang yang dijual di warung sesuai kebutuhan dan daftar belanja yang mereka buat sendiri, senilai Rp1-5 juta. Kemudian pemilik warung menyicil pinjaman lunak ini seminggu sekali," jelasnya.

Kesulitan para pemilik warung ini di antaranya mendapatkan harga lebih rendah dari agen atau distributor. Bersama Sahabat Wanita, para pemilik warung ini pun mendapatkan akses yang tentunya menguntungkan bagi usaha mereka.

"Kami pernah bekerja sama dengan Garuda Food untuk memasok produk yang memang dibutuhkan warung dengan harga lebih murah. Lead store juga mendapatkan keuntungan darinya, karena dapat menikmati margin dari produk yang dijual dengan harga lebih rendah. Pihak Garuda Food juga mendapatkan manfaat, karena beberapa produk makanan ringan mereka tersalurkan ke warung kecil yang juga menjadi ujung tombak produk mereka," jelas Chairudin.

Bayam sehat untuk ibu dan bayi
Cara bertani sehat dengan sistem organik, menghasilkan sayurans ehat untuk ibu dan bayi (Mom and Baby, Moby),dipilih Sahabat Wanita sebagai cara untuk meningkatkan ekonomi keluarga para petani perempuan di desa Mekarwangi, Tangerang. Moby merupakan sayuran organik yang menyasar konsumen perempuan untuk memenuhi asupan gizi saat hamil, atau saat menyajikan nasi tim bayi.

"Produk hasil tani lebih bernilai tinggi," katanya. "Biasanya, para petani kangkung dan bayam ini hanya menerima Rp 350 untuk jumlah bayam dan kangkung dalam ikatan besar. Masyarakat kemudian membeli Rp 1000-2000 untuk seikat bayam atau kangkung. Petani tak diuntungkan," lanjutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com