Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Penyebab Program Diet Anda Berantakan

Kompas.com - 02/01/2012, 10:55 WIB

KOMPAS.com - Sudah rutin olahraga, tetapi badan masih tetap gemuk? Pertanyaan ini memang seringkali terlontar khususnya untuk mereka yang sedang menjalani program pelangsingan. Tapi jangan menyerah dulu, ada hal tak terduga yang bisa menyabotase upaya Anda dalam menjaga berat badan tetap sehat. Berikut ini adalah 6 (enam) alasan yang harus Anda ketahui dan mungkin menjadi penyebab gagalnya program diet Anda: 

1. Makan besar di akhir pekan

Para peneliti telah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa kebanyakan orang umumnya tidak akan menyadari bahwa porsi makan mereka cenderung lebih banyak di akhir pekan, terutama pada hari Sabtu. Orang-orang ini juga lebih mungkin untuk mengkonsumsi makan-makanan junk food yang banyak mengandung lemak.

2. Tidak mengonsumsi lemak "baik"

Tidak selamanya makan lemak itu buruk. Mengonsumsi makanan kaya akan lemak tak jenuh seperti kacang, alpukat dan minyak zaitun dapat membantu Anda menekan nafsu makan. Lemak "baik" mempunyai tugas penting dalam memicu produksi senyawa dalam usus kecil yang disebut oleoylethanolamide. Senyawa inilah yang akan mengirim sinyal kenyang ke otak sehingga porsi makan Anda tetap terjaga. Meski begitu, Anda harus tetap membatasi asupan lemak "baik" kira-kira 2-3 sendok makan (30-45 ml) sehari.

3. Tidak mendapatkan cukup kalsium

Anda memerlukan setidaknya 1.000 miligram kalsium per hari dari satu gelas susu (250 ml), ditambah satu cangkir yogurt dan keju kubus (42 g) atau suplemen. Sebuah studi pada tahun 2009 dari British Journal of Nutrition menunjukkan, perempuan dengan obesitas yang mengonsumsi kalsium dalam jumlah banyak, dapat memacu penurunan berat badan. Hal ini menurut peneliti dikarenakan, otak dapat mendeteksi kekurangan kalsium dan mencoba mengkompensasinya dengan meningkatkan nafsu makan untuk mencukupi kebutuhan kalsium.

4. Tertipu dengan porsi makan-makanan ringan

Sebuah penelitian di Belanda pada tahun 2008 menunjukkan hubungan antara konsumsi makanan ringan dengan penambahan berat badan. Penelitian tersebut melibatkan 59 siswa yang diberi sembilan kantong kecil keripik kentang (45 g) atau dua kantong besar (200 g) untuk di makan ketika mereka sedang menonton TV.

"Hasilnya menunjukkan, mereka yang mengonsumsi keripik dari kantong kecil cenderung merasa tidak khawatir karena menganggap porsi yang diambil sedikit. Sehingga, orang-orang cenderung lepas kendali dan tidak memantau sudah berapa banyak mereka makan," jelas Rik Pieters, seorang profesor pemasaran di Tilburg University, yang juga pemimpin penelitian.

5. Makan karbohidrat dalam jumlah yang salah

Mengonsumsi makanan dengan jumlah kalori yang moderat dari karbohidrat dapat membantu mempertahankan berat badan yang sehat. Sebuah studi dalam Journal of the American Dietetic Association telah mempelajari pola diet orang Kanada yang makan 47-64 persen (290-310 g) kalori per hari dari karbohidrat. Hasil menunjukkan bahwa mereka cenderung tidak mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, ketimbang mereka yang mendapat asupan lebih rendah karbohidrat.

6. Usia sudah 40 tahun atau lebih

Semakin bertambahnya usia, maka semakin sulit pula perjuangan seseorang untuk menurunkan berat badan. "Seiring dengan pertambahan usia, maka kita akan kehilangan massa otot, sehingga metabolisme juga melambat. Kondisi akan semakin di perparah jika kita tidak berolahraga setiap hari," kata professor Larry Tucker, ahli olahraga dari Brigham Young University, Utah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com