Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Pun Terobsesi pada Penampilan

Kompas.com - 06/01/2012, 22:55 WIB

KOMPAS.com - Ternyata tak hanya perempuan yang terobsesi untuk menjaga penampilan. Menurut penelitian, pria lebih khawatir tentang bentuk tubuh dan penampilan mereka dibandingkan dengan perempuan. Para pria ini takut terlihat gemuk, atau takut jadi botak. Empat dari lima pria, atau sekitar 80,7 persen pria, sangat mencemaskan citra tubuh mereka yang mengacu pada ketidaksempurnaan, dibandingkan dari 75 persen perempuan. Sekitar 38 persen pria akan mengorbankan setidaknya setahun dalam kehidupan mereka untuk mendapatkan tubuh yang sempurna. Persentase ini bahkan lebih tinggi daripada keinginan perempuan untuk melakukan hal ini.

"Penelitian ini menunjukkan bahwa kaum pria ternyata sangat prihatin tentang citra tubuh, seperti halnya perempuan. Kita tahu bahwa bahasa tubuh sangat diperhatikan oleh para perempuan dan gadis remaja, tapi ternyata sekarang kita tahu bahwa hal ini sangat berpengaruh bagi pria," ungkap Dr Phillippa Diedrichs, peneliti dari University of the West England.

Survei yang dilakukan kepada 394 pria Inggris ini mengungkapkan bahwa pria memiliki tingkat kecemasan tinggi terhadap tubuh mereka, dan akhirnya membuat mereka untuk melakukan latihan, diet ketat, mengonsumsi obat pencahar, bahkan menyakiti diri sendiri dalam upaya menurunkan berat badan dan mendapatkan fisik yang lebih kencang.

Dari penelitian ini diperoleh bahwa sekitar 80,7 persen pria mengalami kekhawatiran seputar penampilan seperti masalah berat badan, kebotakan, atau bentuk tubuh yang ramping. Sedangkan 30 persen pria sangat memperhatikan lingkar perut, dan 19 persen menggambarkan diri mereka memiliki tubuh yang gemuk, dan 19 persen lainnya lebih tertarik membicarakan tentang "kejantanan" mereka.

Selain itu, diungkapkan juga bahwa sekitar 23 persen pria sangat khawatir tentang penampilan mereka. Masalah lainnya adalah sekitar 63 persen pria menganggap bahwa lengan atau dada mereka tidak cukup berotot. Tak heran jika sekitar 18 persen pria melakukan diet protein tinggi untuk memperbesar otot mereka, dan 16 persen melakukan diet kalori terkontrol untuk membentuk tubuhnya menjadi langsing.

"Secara historis, percakapan tentang tubuh ini biasanya sering dianggap sebagai sesuatu yang sering dilakukan perempuan, tetapi dari penelitian ini jelas terlihat bahwa pria juga sering mengomentari tubuh mereka satu sama lain. Dan kasus ini banyak menyebabkan efek negatif pada mereka, karena tingkat pembicaraan tentang tubuh ini semakin tinggi seiring dengan obsesi pria pada penampilan," tambahnya.

Sekitar tiga dari lima pria, atau sekitar 58,6 persen pria mengatakan, bentuk tubuh memberikan pengaruh negatif pada diri mereka. Sekitar 12 persen pria mengatakan bahwa mereka akan menghabiskan waktu selama setahun untuk memiliki berat dan bentuk badan yang ideal. Berbagai cara yang mereka lakukan untuk mendapatkan bentuk tubuh ideal ini kerap memberi pengaruh negatif. Sekitar 4 persen pria rela menyakiti diri sendiri untuk mengendalikan berat badan (tak disebutkan apa metodenya), 3,4 persen menggunakan obat pencahar, 31,9 persen melakukan latihan di gym.

Para responden umumnya menyalahkan media dan selebriti karena memberikan gambaran yang tidak realistis mengenai kesempurnaan fisik. "Para perempuan ingin menjadi langsing, dan pria ingin terlihat berotot dan ramping. Hal ini menyebabkan terjadinya kompetisi dan menyebabkan efek buruk pada kesehatan mental pada kebanyakan orang," ujar salah satu responden.

Meskipun dianggap sangat mengkhawatirkan, temuan ini tidak mengejutkan, demikian menurut Alan White, profesor bidang kesehatan pria di Leeds Metropolitan University. "Ada peningkatan besar dalam jumlah pria Inggris yang melakukan berbagai prosedur kecantikan pada 10 tahun terakhir," ujarnya.

Baca juga:
5 Kekurangan Fisik yang Ditakuti Pria

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com