Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Pijat Setara Obat Pereda Nyeri

Kompas.com - 07/02/2012, 18:22 WIB

KOMPAS.com - Hm... siapa yang tidak suka dipijat? Pijat setelah menjalani hari-hari kerja yang melelahkan bisa membuat otot-otot yang tegang kembali mengendur, dan Anda pun menjadi rileks kembali. Efek pijatan bahkan setara dengan apa yang diberikan oleh obat-obatan penghilang nyeri, demikian menurut sebuah studi yang dimuat di jurnal Science Translational Medicine.

Para peneliti menyimpulkan hal ini setelah mengadakan analisa genetik terhadap jaringan otot dari relawan yang mengalami kelelahan usai bersepeda. Peneliti secara acak memilih kaki para relawan ini untuk dipijat. Sebelumnya, sampel biopsi diambil dari kedua kaki para relawan sebelum bersepeda, kemudian 10 menit setelah dipijat, dan 2,5 jam setelah pemulihan. Menurut Dr Mark Tarnopolsky, ketua peneliti dari McMaster University di Canada, pijatan bisa mengurangi pengaruh molekul dalam sistem kekebalan yang menyebabkan peradangan.

"Manfaat potensial dari pijatan bisa berguna untuk lingkup individu yang luas, termasuk mereka yang mengalami cidera yang diakibatkan gangguan pada alat penggerak tubuh, dan pasien dengan penyakit peradangan yang kronis," jelas Tarnopolsky. "Studi ini memberikan bukti bahwa terapi manipulatif seperti pijatan mungkin saja dibenarkan dalam praktik kedokteran."

Pengurangan rasa sakit yang dihasilkan oleh lembut dan kuatnya tangan-tangan si pemijat yang terlatih memiliki mekanisme yang sama dengan yang diberikan oleh obat-obatan anti peradangan. "Pijatan itu bisa membantu mengatasi rasa sakit, ketegangan otot, sulit bernafas, gelisah, dan kelelahan," tambah juru bicara dari The Royal Marsden NHS Trust.

Di tempat ini, terapi pijat digunakan untuk pasien kanker yang memiliki masalah sulit tidur atau rileks. Nah, untuk Anda yang sedang stres, sakit kepala, atau kelelahan, mungkin bisa mencoba pijat lebih dulu sebelum memutuskan mengonsumsi obat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com