Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Busana Berselera Internasional, Seperti Apa?

Kompas.com - 27/02/2012, 16:23 WIB

KOMPAS.com -Agar dunia fashion Indonesia lebih di kenal di dunia luar, empat desainer bertalenta, Ardistia, Mardiana Ika, Carmanita, dan Ali Charisma, menghadirkan koleksi busana yang memenuhi selera internasional. Fashion show bertema International Flair ini digelar sebagai penutup acara Indonesia Fashion Week 2012 hari pertama, di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Kamis (23/2/2012).

Pada sesi pertama tampil Ardistia Dwiasri, yang lebih dulu dikenal dengan label busananya yang beredar di Amerika, Ardistia New York. Ciri khas rancangannya yang chic, timleless, modern, dan versatile, terlihat pada koleksi Spring/Summer 2012-2013 ini. Ardistia menggunakan contour fluidity sebagai benang merah koleksi busananya yang terinspirasi dari konsep furniture karya Carlo Mollino dari Italia.

Koleksinya didominasi warna-warna netral dan pastel seperti krem, hitam, off white, oranye, salem, dan shocking pink untuk beberapa outfit. Untuk menghasilkan contour fluidity yang indah, Ardistia banyak mengambil aksen geometris dalam potongan busananya.  Teknik potongan geometris dengan sentuhan romantis dan playful ini menghasilkan tampilan artistik, namun tetap wearable.

Ardistia menghadirkan beberapa potong outfit berbentuk gaun mini longgar, jaket ringan yang melambai, dan blus lilit. Ada pula blazer dengan potongan androgini dengan multi kerah yang dipadukan dengan rok berstruktur, yang memungkinkan untuk digunakan sehari-hari. Gaya jumpsuit tampil ceria dalam warna-warna seperti light tan, burnt orange, peachy blush, dark fuschia, hitam krom, sampai creamy vanilla. Untuk menghasilkan tekstur yang sempurna, Ardistia menggunakan material seperti sutra, crepe, dan stretch tekno.

Beauty and The Beast
Desainer Indonesia yang juga mulai merambah pasar internasional, Mardiana Ika, melalui label fashion Ika Butoni mengemas kekayaan budaya Indonesia dengan kemasan yang lebih modern dan global. Perancang yang tergabung dalam The Hong Kong Fashion Desaigner's Association (HKFDA) ini selalu mengambil inspirasi dari kekayaan budaya. Salah satu ciri khasnya adalah busana yang simpel namun penuh dengan aplikasi karya tangan seperti bordir, crochet, piping, dan slashing.

Sebagai koleksi Fall/Winter Collection, Ika mengeluarkan koleksi bertema Beauty and the Beast. "Kali ini saya menggabungkan dua kekuatan dalam satu busana, beauty digambarkan dengan bahan brokat yang indah, sedangkan beast digambarkan dengan bahan kulit binatang sintetis yang terkesan garang," ungkap Ika kepada Kompas Female, beberapa saat sebelum fashion show-nya. Ia juga memilih bahan lain seperti wool, jersey, sifon, dan solid.

Teknik padu padan antara beauty dan beast tampak pada padanan jaket dan rok yang berani, yang terbuat dari kulit binatang sintetis dengan motif ular, buaya, dan lainnya. Untuk memberi kesan lembut, Ika menghadirkan atasan yang menonjolkan lekuk tubuh perempuan. Gaun hitam bersalur putih yang dipadukan dengan bolero hitam pekat, dan gaun hitam bersalur merah tampil dramatis dengan aksen bulu di beberapa bagian. Untuk menguatkan kesan seksi, Ika menggabungkannya dengan celana kulit hitam.

Inspirasi budaya juga menjadi inspirasi Carmanita untuk menghasilkan koleksinya yang bertema Cross Culture. Dalam koleksinya kali ini, Carmanita menggabungkan budaya Indonesia, India, dan Jepang, yang tergambar dalam bahan tekstil yang bercampur dengan sari hingga shibori. Carmanita percaya bahwa sehelai kain batik tetap bisa berkembang karena tidak ada batasan dalam proses pembuatannya.

Ciri khas Carmanita yang selalu menggunakan teknik asimetris dengan permainan draperi juga dihadirkan. Koleksinya, yang kebanyakan berdiri atas gaun atau atasan panjang, dibuat melambai dengan juntaian kain di berbagai sisinya. Ia juga sukses menggabungkan dua tone warna dalam dua bahan berbeda dengan aksen batik di salah satu sisi tangan.

Keelokan dewi Yunani
Sebagai penutup, Ali Charisma memilih untuk menggambarkan kecantikan seorang perempuan melalui koleksi bertema Longing for Greece. Tema ini terinspirasi dari keseharian perempuan modern yang dikombinasikan dengan keelokan busana dalam mitologi Yunani kuno. Koleksi ini menampilkan siluet perempuan yang penuh lekuk dalam tiap kombinasinya. Untuk menghadirkan kibaran busana yang dramatis, Ali menggunakan paduan material kulit modern dan tulle yang ringan.

Berbagai paduan gaun Yunani yang identik dengan draperi ataupun ruffles terlihat pada gaun-gaunnya. Warna yang banyak digunakan lebih bernuansa netral, seperti off white, coklat muda, biru, merah, dan abu-abu. Beberapa gaun panjang terlihat lebih seksi ketika dikenakan sebagai jubah transparan yang membalut bagian dalam busananya yang mini.

Busana yang lebih formal ditampilkan dalam bentuk celana panjang dan atasan duo tone yang simpel namun tetap elegan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com