Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tipe Teman yang Merugikan Keuangan

Kompas.com - 06/03/2012, 17:30 WIB

KOMPAS.com - Belanja memang paling menyenangkan dilakukan bersama teman-teman terdekat, karena mereka bisa jadi tempat untuk meminta pendapat mengenai barang-barang yang ingin Anda beli. Namun jika sedang berhemat, sebaiknya belanjalah seorang diri, atau pilih teman yang memang benar-benar bisa mengontrol gaya belanja Anda. Salah ajak teman, belanja bisa-bisa membuat pengeluaran lebih boros. Jika ingin aman, ketika sedang berbelanja sebaiknya Anda tidak mengajak tujuh jenis teman berikut ini:

1. Si perayu
Dia akan terus membujuk Anda untuk membeli gaun atau krim wajah yang mahal meski Anda tidak membutuhkannya. Namun, cara yang digunakan sangat halus dan terdengar sangat ingin mendukung agar Anda terlihat cantik. Misalnya, "Suatu saat kamu perlu gaun seperti ini, pokoknya kamu harus punya!" atau bujukan lain yang terkesan memuji namun sebenarnya menjebak Anda untuk membeli.

Untuk menghindarinya, ketika kebetulan pergi berbelanja bersamanya, bawalah uang tunai sebanyak yang dibutuhkan saja. Dengan demikian, sekalipun ia membujuk untuk membeli berbagai benda yang mahal yang tidak Anda butuhkan, Anda tidak akan membelinya.

2. Si pesaing
Tipe yang satu ini merupakan tipe yang suka sirik dan tak mau kalah. Ia akan membuat Anda dan dia selalu bersaing untuk memiliki benda-benda yang lebih mahal dan lebih indah. Ia akan membuat pengeluaran Anda semakin tinggi dan kompetitif. Tak heran jika ada tekanan untuk mengeluarkan uang lebih banyak ketika sedang berbelanja dengannya.

Agar tidak terpancing permainannya, fokuslah pada kebutuhan Anda. Abaikan segala sesumbarnya mengenai benda-benda mahal yang dibelinya. Selain itu jelaskan padanya bahwa semua obrolannya tentang barang-barang mahal membuat Anda bosan. Dengan cara ini mungkin ia akan berpikir bahwa Anda sudah kalah. Tak apa, lagipula tak ada gunanya meladeni sifat kompetitifnya itu kan?

3. Si peminjam

Si peminjam selalu ingin memiliki semua benda yang Anda miliki. Biasanya mereka memiliki ingatan jangka pendek yang sangat merugikan, karena mereka tidak pernah ingat berbagai benda yang sudah dipinjamnya, sehingga benda itu tidak akan kembali. Kadang-kadang, uang juga sering dipinjamnya dari Anda. Ia selalu menganggap, karena sudah dianggap teman, Anda pasti akan selalu memaafkannya. Akibatnya, Anda akan membuat pengeluaran ekstra untuk membeli barang itu lagi.

Untuk menghindarinya, beranilah berkata "tidak" kepada mereka. Jika memang ingin meminjamkannya, pikirkan dulu apakah barang ini berharga untuk Anda, apakah sebenarnya dia mampu membelinya sendiri, dan tentunya, apakah ia benar-benar akan mengembalikannya.

4. Si pengorek informasi
Orang dengan tipe seperti ini biasanya selalu ingin tahu kondisi keuangan Anda. Misalnya berapa sewa rumah yang Anda bayar, berapa tabungan Anda, besaran gaji, dan lainnya. Berhati-hatilah dengan tipe orang seperti ini karena kemungkinan ia akan menggunakan informasi itu untuk "melawan" Anda. Misalnya, ia tahu Anda baru menerima bonus, dan menuntut untuk ditraktir. Jika Anda menolak, kemungkinan ia akan menuduh Anda pelit, dan menyebarkannya pada teman-teman.

Belajar dari hal ini, sebaiknya Anda tidak usah terlalu berterus-terang kepada orang lain tentang kondisi keuangan Anda. Jika si pengorek infomasi bertanya kepada Anda, jawab saja dengan kalimat sopan seperti, "Gaji saya cukup untuk hidup sehari-hari".

5. Si sinis
Tipe teman yang satu ini mungkin tidak akan menguras dompet Anda, namun bisa mengacaukan kepercayaan diri Anda. Misalkan ketika Anda ingin membeli baju yang lucu dan meminta pendapatnya, ia akan mengungkapkan kata-kata ketidaksukaannya dalam bahasa sindiran. "Ya lucu banget, apalagi kalau dipakai untuk mengasuh anak-anak," begitu katanya. Yang berbahaya ketika berbelanja bersamanya adalah, Anda cenderung membeli benda sesuai selera dan budget-nya.

Untuk mengatasi sikapnya yang sinis, sampaikan secara pribadi bahwa kebiasaannya tersebut bisa menurunkan kepercayaan diri Anda. Agar lebih aman, tak usah lagi meminta pendapat darinya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com