Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepatu Platform Sama Bahayanya dengan Stiletto

Kompas.com - 28/03/2012, 09:30 WIB

KOMPAS.com - Sepatu high heels menjadi salah satu senjata andalan para perempuan untuk mempercantik penampilan. Dengan high heels, perempuan merasa lebih jangkung dan ramping, sehingga kepercayaan diri akan meningkat. Bahkan Victoria Beckham masih mengenakan sepatu Christian Louboutin berhak 15 cm ketika sedang mengandung enam bulan (anak keempatnya, Harper).

Saking cintanya dengan high heels, kadang perempuan jadi kurang memedulikan sisi keamanannya. Sampai saat ini sudah banyak ahli medis yang mengungkapkan bahayanya mengenakan high heels, baik yang berbentuk stiletto ataupun platform (seperti stiletto namun bagian depannya juga sedikit tebal). Namun para perempuan tampaknya tak gentar untuk tetap menggunakannya. Padahal akibat mengenakan high heels saat hamil besar, Victoria sempat mengalami cidera.

Para ahli medis mengingatkan tentang efek bahaya dari sepatu ini pada tubuh. Dokter mencatat bahwa sepatu berhak tinggi membuat lutut selalu dalam posisi menekuk, sehingga bisa menimbulkan lutut yang tegang, kemudian bengkak dan berujung pada problem radang sendi. Ketika menggunakan high heels, posisi punggung kaki tidak rata di sepatu, membuat kaki maju ke depan dan membengkok. Tali sepatunya sendiri bisa memotong pembuluh darah di depan kaki, menyebabkan terjadinya varises.

Ditinjau dari segi kesehatan, pada tahun 1999 British Standards Institution (BSI) menyatakan bahwa sepatu platform harus dihindari karena bisa mengganggu kesehatan. Pernyataan ini dikeluarkan setelah seorang perempuan Jepang meninggal ketika jatuh dari sepatu platform-nya dan mengalami patah tulang tengkorak. Sebuah survei yang dilakukan terhadap 3000 orang di tahun 2010 juga mengungkapkan bahwa satu dari tiga orang pernah jatuh dari high heels-nya.

Dr Jacqueline Sutera, ahli penyakit kaki dan juru bicara American Podiatric Medical Association mengatakan, sepatu yang haknya lebih dari 5 cm bisa membahayakan. Memang ada model hak sepatu yang terbilang lebih aman, seperti wedges. Sebab, pada wedges berat badan kita didistribusikan ke area permukaan yang lebih luas.

Perempuan yang mengalami overweight, punya riwayat radang sendi, atau memiliki lengkungan telapak kaki yang dalam atau justru rata, akan lebih sering mengalami masalah pergelangan kaki. Umumnya mereka akan mengalami ketegangan otot dan urat, hammer toe (perubahan bentuk jari kaki ke-2, 3, dan 4 akibat pemakaian sepatu yang terlalu sempit), dan bunion (tulang di bawah ibu jari kaki menonjol). Pemakaian dalam jangka waktu lama akan menderita tendinitis (peradangan pada tendon), keseleo pada pergelangan kaki, dan robek pada ligamen (jaringan pengikat sendi) atau urat.

 

Memakai sepatu berhak tinggi pada saat hamil tak kalah bahayanya. Salah satu ruas tulang belakang Victoria Beckham sempat bergeser akibat pemakaian high heels secara rutin saat hamil tua. Sebab, sepatu akan mengubah bentuk tulang belakang dan memberikan tekanan pada punggung bawah dan leher, yang sebelumnya sudah mengalami ketegangan. Cidera tersebut baru terjadi setelah perempuan 37 tahun ini melahirkan, menyebabkannya tak mampu mengangkat si kecil Harper.

"Rasa sakit yang Anda alami sebenarnya merupakan cara bagi tubuh Anda untuk memeringatkan bahwa ada sesuatu yang salah. Karena itu Anda harus berhenti mengenakan sepatu itu," ujar Sutera.

Sepatu platform dianggap lebih aman dibanding stiletto, karena kemiringannya dianggap tak terlalu curam berkat ketebalan di bagian depannya. Namun pemakaian secara rutin ternyata tetap membuat sepatu yang populer tahun 70-an ini juga berbahaya.

(Christina Andhika Setyanti/Berbagai sumber)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com